TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Port Company (IPC – Pelindo II) dan PT Pelindo III menginginkan pelabuhan di Indonesia mampu ditransformasikan menjadi smart-port ataupun digital-port.
""Melalui konferensi ini kita dapat saling berbagi pengetahuan dan belajar mendorong inovasi seperti di pelabuhan di negara lainnya. Saat ini tantangan terbesar adalah mentransformasi pelabuhan menjadi smart-port ataupun digital-port,” ujar Dirut IPC, Elvyn G Masassya dalam pernyataan persnya saat penyelenggaraan IAPH world Ports Conference, di Nusa Dua Convention Center – Bali, Kamis(11/5/2017).
Smart-port atau digital-port merupakan layanan terintegrasi di pelabuhan yang terkoneksi secara digital.
Layanan tersebut tidak hanya melibatkan pengelola pelabuhan semata tetapi juga berbagai stakeholder pengelola lainnya seperti bea cukai.
Digitalisasi tersebut diyakini mampu meningkatkan efektifitas layanan pelabuhan serta efisiensi sumber daya yang dibutuhkan di dalam pelabuhan.
"Saat ini di Indonesia sudah dilaksanakan tetapi masih diperlukan ditingkatkan,”ujar Husein Latif, Direktur Teknik, Teknologi Informasi dan Komunikasi PT Pelindo III.
“Sehingga perlu ada tukar-menukar pengetahuan dan ekspertise dari inovasi-inovasi yang sudah dilakukan di pelabuhan besar di dunia,” lanjutnya.
Menurut Husein pengembangan digitalisasi pelabuhan akan terus dijalankan dengan cara Pelindo, tetapi tetap perlu untuk mengambil terobosan positif yang sudah ada di pelabuhan lainnya.
Lebih lanjut Husein juga menilai ajang seperti IAPH sangat terbuka untuk menjadi ajang saling belajar dan bertukar pengetahuan.
“Harapannya Pelindo 1,2,3, dan 4 menjadi lebih open-mind dan terbuka dalam mempelajari berbagai inovasi yang disampaikan di dalam event ini,” jelas Husein.
Senada dengan Husein, Dirut IPC Elvyn juga melihat pentingnya forum ini sebagai ajang untuk tidak hanya bertukar informasi dan inovasi tetapi membangun aliansi berbagai pelabuhan di dunia.
Lebih lanjut, momentum IAPH dapat menunjukkan modernisasi pengelolaan pelabuhan Indonesia.
“Bagi Pelindo 1,2,3, dan 4 dapat menunjukkan kepada pelabuhan di dunia bahwa Indonesia sudah menjalankan konsep pelabuhan yang modern. Kepercayaan yang diberikan kepada Indonesia untuk menyelenggarakan event ini merupakan sebuah kebanggaan dan juga memunculkan added value tersendiri karena dilaksanakan di Bali,” tutup Elvyn.