"Daerah sekitar Banyuwangi menjadi market penyangga. Jadi, orang Jember atau Bali barat kalau mau ke Jakarta, bisa ke Banyuwangi dulu. Otomatis ini juga menguntungkan Banyuwangi karena mereka pasti belanjakan uang di Banyuwangi," papar Daniel.
Sementara Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko mengatakan, dengan adanya rute Jakarta-Banyuwangi dan sebaliknya, tentu pariwisata, dunia usaha, dan mobilitas orang akan semakin cepat untuk menggerakkan perekonomian lokal.
Selain Grup Sriwijaya Air, katanya, ada maskapai lain yang juga menyatakan minat menggarap rute langsung Jakarta-Banyuwangi.
"Pada prinsipnya, siapapun silakan masuk, yang penting bisa menggerakkan ekonomi lokal," ujar Yusuf.
Selama ini, rute ke Banyuwangi baru tersedia dari Surabaya sebanyak tiga kali dalam sehari yang dilayani Garuda Indonesia dan Wings Air.
Jumlah penumpang di Bandara Banyuwangi sendiri terus melonjak. Pada 2011, jumlah penumpang baru tercatat 7.826 orang per tahun, lalu melonjak hingga 1.339% menjadi 112.661 orang pada 2016.
Reporter: Masuki M Astro