TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Semen Indonesia menerbitkan surat utang atau obligasi berkelanjutan dengan nilai total Rp 8 triliun dan tahap I diterbitkan sebanyak-banyaknya Rp 3 triliun dengan tenor 5 tahun.
"Target obligasi Rp 3 triliun, dengan kupon di kisaran 8 persen sampai 8,8 persen," tutur Direktur Utama Semen Indonesia Rizkan Chandra, Jakarta, Senin (15/5/2017).
Menurut Rizkan, dana hasil penerbitan obligasi sekitar Rp 1,37 triliun dipergunakan sebagai pembayaran utang kredit sindikasi anak perusahaan yaitu PT Semen Tonasa dan sisanya untuk modal kerja perseroan.
"Semester kedua, kami akan terbitkan lagi obligasi senilai Rp 2 triliun," ucap Rizkan.
Obligasi tersebut telah memperoleh hasil pemeringkatan AA+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Masa penawaran awal (book building) obligasi ini akan dilakukan pada 15 hingga 29 Mei 2017, sedangkan perkiraan masa penawaran umum akan dilaksanakan pada 8 hingga 9 Juni 2017.
Pencatatan Obligasi di Bursa Efek Indonesia direncanakan pada tanggal 15 Juni 2017.
Dalam aksi korporasi ini, perseroan menunjuk PT Bahana Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.