News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nawacita Institute Sampaikan Solusi Realisasi Pembangkit Listrik 35 Ribu MW

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Nawacita Institute RM Suryo Atmanto menerima kunjungan delegasi Korea Western Power yang dipimpin Direktur Utama Jung Ha-Hwang di Jakarta, Rabu (17/5/2017). Dalam kesempatan itu dibicarakan komitmen para pengusaha Korea Selatan untuk mencarikan solusi serta berinvestasi di pembangkit 35.000 MW.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Nawacita Institute optimis Korea Western Power mampu mewujudkan rencana pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW hingga 2019 mendatang.

Ketua Pembina Nawacita Institute RM Suryo Atmanto mengatakan perusahaan raksasa asal Korea Selatan yang bergerak di bidang ketenagalistrikan itu memiliki pengalaman dalam pembangunan pembangkit listrik.

"Melihat dari pengalaman mereka mampu mewujudkan hal itu. Di Korea pernah krisis listrik seperti Indonesia dan Korea Western Power mampu menanganinya. Mereka tampaknya gesit bekerja," kata Suryo dalam pertemuan dengan delegasi Korea Western Power di Jakarta, Rabu (17/5/2017).

Suryo mengatakan Nawacita secara khusus menyoroti keterlambatan pembangunan pembangkit listrik 35 MW.

Selain membuka forum diskusi FGD juga dilakukan peninjauan lapangan termasuk memantau langsung aktivitas Korea Western Power di negara asalnya.

"Kami konsentrasi disitu kenapa proyek ini bisa lambat. Apa bisa dicapai target sebelum 2019. Apakah kalau dijalankan perlu duit berapa, pakai pembangkit apa lalu kerjasamanya bagaimana. Kami memberika semua masukan itu ke Presiden," ujar Suryo.

Jung Ketua Umum Nawacita Institute RM Suryo Atmanto  bersama Direktur Utama Korea Western Power Ha-Hwang di Jakarta

Dari hasil kajian ternyata hingga 2019 hanya bisa dicapai sekitar 19.700 MW pembangunan pembangkit listrik sehingga sisanya sekitar 15.000 MW bisa dikerjakan investor Korea Selatan dan Tiongkok.

Investor Korea Selatan membangun pembangkit sementara Tiongkok khusus infrastruktur dengan nilai investasi total mencapai 10 miliar dolar AS.

Suryo mengatakan bahwa Nawacita merupakan 9 program unggulan Presiden Jokowi. Menjelang tiga tahun pemerintahan Jokowi sukses membangun infrastruktur fisik termasuk pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.

Namun, menurut Suryo, ada kendala pada pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW yang mengalami keterlambatan.

"Kalau sampai 2019 ini tidak terealisasi, kasihan Pak Jokowi. PR (pekerjaan rumahnya) bisa merah," kata Suryo.

Menurut dia, Nawacita tidak dalam kapasitas berbisnis ataupun berpolitik. "Kami mencarikan solusi dengan sejumlah pihak termasuk pakar, investor, dan lainnya. Dari forum FGD muncul pemikiran usulkan ke presiden soal ini," ujar Suryo.

Di tempat yang sama, Direktur Utama Korea Western Power Jung Ha-Hwang mengatakan pihaknya membantu untuk menyelesaikan masalah pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW sehingga target bisa tercapai hingga 2019.

"Kami memiliki pengalaman membangun pembangkit di Indonesia seperti kerjasama di Jawa Barat dan Palembang," ujarnya.

Pihaknya tidak hanya membangun pembangkit listrik di Indonesia namun juga menggerakkan CSR (Corporate Social Responsibility) seperti membangun desa dan pertanian lokal.

Di Korea, dia mencontohkan perusahaannya membangun tenaga surya sekaligus memelihara ikan.

"Kami tidak hanya membangun industri tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat. Kalau problem pembangunan pembangkit listrik bisa diselesaikan maka Indonesia bisa mengatasi krisis listrik seperti Korea," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini