TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Otot rupiah melanjutkan penguatannya akhir pekan kemarin rating Standard & Poor's. Mengacu Bloomberg, Senin (22/5), rupiah pasar spot ke Rp 13.302 per dollar AS atau menguat 0,17 persen dari posisi pekan kemarin 13.325 per dollar AS.
"Peringkat layak investasi yang diberikan oleh Standard & Poor's (S&P) mendorong penguatan mata uang rupiah," kata ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengutip dari Antara.
Rangga Cipta menambahkan bahwa kembalinya penguatan harga minyak mentah dunia juga turut menopang nilai tukar berbasis komoditas, seperti rupiah untuk mengalami apresiasi terhadap dollar AS.
Ia menambahkan bahwa pemerintah yang memasang target pertumbuhan tinggi di 2018 mendatang hingga mencapai sekitar enam persen juga turut memberikan optimisme pelaku pasar keuangan di dalam negeri.
"Ruang penguatan rupiah masih terbuka walaupun Bank Indonesia akan lebih ingin melihat apresiasi yang bertahap," katanya.
Menurut dia, sentimen negatif bagi pasar keuangan hanya tersisa dari tensi politik dalam negeri yang diperkirakan masih hangat dalam beberapa saat ini.
Sementara itu,analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menambahkan bahwa pergerakan mata uang rupiah yang sebelumnya sempat tertekan dengan melonjaknya permintaan akan mata uang "safe heaven", kini mampu diimbangi dengan berita dari kenaikan peringkat Indonesia oleh S&P.(Yudho Winarto)
Berita ini telah dipublikasikan oleh Kontan dengan judul: Otot rupiah kembali mengencang ke Rp 13.302