TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Industri Kereta Api (Persero) tengah menyiapkan produksi kereta api guna penambahan armada PT Kereta Api Indonesia (KAI) jelang Lebaran tahun ini. Pesanan KAI untuk Juni ini sejumlah 6 rangkaian, masing-masing rangkaian terdapat 11 gerbong.
“Nilainya sekitar Rp 309 miliar,” kata Cholik Mochamad, Senior Manager Humas Protokoler & PKBL PT Industri Kereta Api (Persero) dikutip Kontan.
Rencananya ada 438 gerbong kereta api yang dipesan KAI. Sejumlah 100 gerbong direncanakan selesai di tahun ini, sisanya INKA akan menggenjot produksi tahun depan.
Nilai proyek sekitar Rp 1,69 triliun yang didapati dari Penyertaan Modal Negara (PMN) dan kredit bank.
INKA juga akan membangun pabrik baru di Jawa Timur dengan nilai investasi Rp 600 miliar.
Menurut pemaparan Cholik, daerah tempat berdirinya pabrik dipastikan tidak berbeda dengan pabrik INKA saat ini di Madiun.
“Dekat dengan pelabuhan supaya mudah supply materialnya,” ungkapnya.
Pabrik tersebut ditargetkan mampu meningkatkan kapasitas produksi INKA menjadi 700 gerbong per tahun. Pabrik di Madiun saat ini memiliki kapasitas produksi 300 gerbong per tahun.
Apakah pabrik tersebut juga dirangsang untuk memproduksi spare part dan kebutuhan perkeretaapian selain gerbong, Cholik mengatakan INKA terlebih dahulu fokus terhadap produksi kereta penggerak dan menyasar pasar ekspor.
Walaupun INKA memang tengah merencanakan, lewat anak usahanya, merambah bisnis spare part.
“Yang mungkin bisa support ekspor seperti Jepang, China atau malah Eropa, sehingga pangsa pasar kami makin besar lewat spare part dan maintenance,” ungkapnya.
Komponen lokal dalam produksi kereta buatan INKA sudah hampir 100 persen.
Cholik merinci, untuk kereta barang sudah 90 persen konten lokal, sementara kereta penumpang kisaran 75-80 persen. Produksi KRL punya porsi 70-75 konten lokal.
Reporter: Agung Hidayat