News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Angkasa Pura II: Tidak Ada Banjir di Terminal 3

Penulis: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja membuka selubung skytrain yang baru dipasang di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (30/5). Kereta tanpa awak ini rencananya akan diuji coba mengangkut penumpang antara terminal didalam Bandara Soekarno-Hatta. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) menegaskan delay penerbangan yang terjadi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Selasa (13/6/2017) lalu, disebabkan ditutupnya satu runway menyusul peristiwa pecah ban pesawat Malaysia Airlines MH 725.

Adapun kabar yang menyebutkan delay terjadi karena banjir di runway dan taxiway adalah tidak benar. Hal ini sekaligus mengklarifikasi bahwa sebetulnya tidak ada banjir dan genangan air di runway atau taxiway, karena runway dan taxiway maupun apron di Bandara Internasional Soekarno-Hatta memiliki sistem drainase yang sangat baik.

Baca: AP Evakuasi Pesawat Malaysia Air MH 725 yang Pecah Ban di Bandara Soetta

Presiden Direktur Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin, mengatakan tidak ada banjir atau genangan air karena runway dan taxiway didesain dengan sistem drainase yang baik agar tidak memungkinkan terjadi banjir.

Baca: Terminal 3 Bandara Soetta Siap Layani Penerbangan Maskapai Anggota Skyteam

Menurut Awal, yang menjadi viral di media sosial adalah foto genangan air di loading dock Terminal 3, di mana tidak ada hubungannya dengan sisi udara karena lokasinya berada di dekat gedung parkir kendaraan, namun disandingkan dengan foto ban pesawat tergenang air di apron Golf 71, 72, dan 73 di mana genangan tersebut dapat dikeringkan dalam waktu 20 menit.

"Genangan di loading dock pun dapat dikeringkan dalam waktu cukup singkat," jelasnya, saat dihubungi wartawan, Rabu (14/6/2017) malam.

Awal menegaskan delay yang terjadi karena ditutupnya runway utara selama 1 jam lebih sehingga pergerakan dan pergantian pesawat menjadi terkendala.

"Tidak benar delay terjadi karena banjir. Kemudian juga isu banjir ini dikait-kaitkan sebagai penyebab peristiwa Malaysia Airlines MH 725, saya katakan itu tidak benar," jelas Muhammad Awaluddin.

Seperti diketahui, pada Selasa 13 Juni sekitar pukul 20.00 pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH 725 rute Kuala Lumpur - Jakarta mengalami pecah ban setelah mendarat dan tengah menuju apron di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Atas kejadian ini, diterbitkan NOTAM penutupan runway utara selama kurang lebih 1 jam, sehingga Bandara Internasional Soekarno-Hatta sempat beroperasi hanya dengan satu runway yakni runway selatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini