News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bermula dari Sekedar Hobi, Ikbar Bisa Raup Omzet Ratusan Juta

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jiwa seni membawa ketertarikan lebih dalam pada bidang desain interior. Pria asal Desa Koto Laweh, Sumatra Barat ini pun rela merantau ke Tanah Sunda untuk melanjutkan pendidikan tinggi di program studi Desain Interior, Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terlahir dengan darah Minangkabau dari pasangan suami istri yang berprofesi sebagai guru, Muhammad Ikbar nyatanya bisa membuktikan kiprahnya menjadi pengusaha.

Jiwa seni membawa ketertarikan lebih dalam pada bidang desain interior. Pria asal Desa Koto Laweh, Sumatra Barat ini pun rela merantau ke Tanah Sunda untuk melanjutkan pendidikan tinggi di program studi Desain Interior, Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung.

Keterbatasan ekonomi sebagai mahasiswa perantau pun membuat Ikbar memutar otak. Dalam pemikirannya, dia harus menghasilkan sesuatu yang bernilai, baik secara ekonomi maupun seni. Ia pun membangun Kai Studio pada Desember 2015 bersama temannya, Agus Rahman. Tak disangka, dengan modal terbatas, kini Kai Studio sudah mengantongi omzet ratusan juta.

Kai Studio sendiri memberikan layanan jasa dan produk desain. Jasa yang ditawarkan merupakan desain interior dari perencanaan hingga pembangunan (eksekusi). Sedangkan, produk yang dihasilkan dari studio ini berupa kacamata berbahan dasar kayu. Untuk mempermudah dalam koordinasi Kai Studio, jasa desain interior dikepalai oleh Ikbar, sedangan produk desain dipimpin oleh Agus.

Tak hanya menjadi nahkoda, Ikbar sendiri turut dalam merencanakan, menyusun rancangan anggaran belanja (RAB), estimator, mengawasi lapangan hingga desain interior tersebut siap digunakan. Usaha Ikbar ini sudah digunakan oleh apartemen, swasta, perbankan, dan perorangan untuk wilayah Bandung.

Setiap bulannya Ikbar mampu mendesain tiga interior dan menjalankan satu proyek. Ikbar membandrol jasa rancang ruang dalam ini seharga Rp 150.000 per m2. Biasanya, satu proyek desain itu memiliki luas 100 m2 hingga 400 m2. Pemuda ini mampu menyelesaikan gambar desain tersebut selama satu hingga dua minggu tergantung luas proyek yang tenggah digarap.

Sedangkan nilai satu proyek mencapai puluhan juta. “Usaha desain interior sangat tidak menentu, namun Alhamdulillah, omzet selama dua bulan ini mencapai Rp 250 juta,” ungkap Ikbar kepada KONTAN.

Selain gambar-gambar interior, studio ini mampu memproduksi 20 kacamata berbahan kayu dalam satu bulan. Terdapat dua jenis kacamata yang diproduksi yakni sunglasses dan RX (kacamata baca). Kacamata ini dibanderol Rp 800.000 untuk produk biasa dan Rp 1.200.000 untuk limited edition.

Kai Studio juga menerima orderan pelanggan yang menginginkan kacamata dengan permintaan khusus atau custom. Tentunya permintaan khusus ini juga dikenakan biaya tambahan.

Adapun yang menjadi konsumen Kai Eyewear merupakan anak muda dari berbagai kalangan yang tersebar di berbagai kota. Guna memberikan kualitas produknya, Kai Studio menggunakan bahan baku dari berbagai kayu. Diantaranya kayu suren, kayu jati, kayu ulin dan kayu mapple.

Untuk jasa desain interior studio ini telah mempekerjakan 13 karyawan. Sementara, untuk produksi kacamata masih dikerjakan sendiri oleh Ikbar dan Agus. Namun ketika kebanjiran orderan, Ikbar akan mempekerjakan karyawan tambahan. (Maizal Walfajri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini