Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Pertamina Patra Niaga (PPN) pada semester I tahun 2017 berhasil meraih laba bersih senilai 39 juta dolar AS.
Angka tersebut meningkat 11 persen dibandingkan Semester I tahun 2016 senilai 35 juta dolar AS.
"Laba bersih naik 11 persen pada semester I 2017 dibandingkan dengan semester I 2016," kata Direktur Utama PPN, Gandhi Sri Widodo di Hotel JW Mariott, Kuningan, Jakarta, Kamis (27/7/2017).
Direktur Utama PPN, Gandhi Sri Widodo memaparkan untuk meraih peningkatan hasil, PPN juga menghadapi sejumlah tantangan seperti turunnya harga jual minyak dunia, regulasi impor, situasi pasar industri, tambang sebagai customer utama, hingga fluktuasi nilai tukar rupiah.
"Dalam situasi yang anomali tersebut, PPN mererapkan sejumlah strategi yang meminimalisir dampak eksternal. Harga minyak yang menurun dari 100 ke 60 membuat PPN menerapkan efisiensi biaya produk operasional, serta mencari customer baru, dan penambahan volume," ungkap Gandhi Sri Widodo.
Selain itu, PPN juga mencatatkan pendapatan semester I 2017 ini sebesar USD630 juta atau naik 11,2 persen dibandingkan tahun lalu sebesar USD566 juta.
Sementara EBITDA margin tercatat tumbuh 14 menjadi 6,88 juta.
Biaya operasional yang dikeluarkan PPN juga tercatat mengalami peningkatan 20 persen dari Juni 2016 sebesar USD9 juta menjadi USD10 juta.
Target PPN selanjutnya adalah menguasai hingga 20 persen dari pasar trading BBM.
Jdl foto
Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy
Konferensi pers Pertamina Patra Niaga (PPN) oleh Direktur Utama PPN Gandhi Sri Widodo, Kamis (27/7/2017).