TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, mengapresiasi komitmen asosiasi profesi yang terlibat dalam penyelenggaraan pelayanan navigasi penerbangan untuk menjaga tingkat keamanan dan keselamatan layanan navigasi yang diberikan.
Apresiasi disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia, Didiet KS Radityo, setelah menggelar pertemuan dengan seluruh Ketua Umum Asosiasi Profesi Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan di Kantor Cabang Utama Jakarta Air Traffic Service Center (JATSC) Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten pada Jumat (28/7).
Pertemuan dalam nuansa kekeluargaan tersebut juga dihadiri Direktur Operasi AirNav Indonesia, Wisnu Darjono.
“Seluruh organisasi profesi menyampaikan dukungan untuk mengimplementasikan Instruksi Menteri (IM) Nomor 16 tahun 2017 tentang Pemerataan Distribusi Jadwal Penerbangan di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta,” ungkapnya.
Didiet menjelaskan bahwa personel AirNav Indonesia terdiri dari berbagai latar belakang profesi dan dinaungi oleh asosiasi profesi yang berbeda-beda.
Selain Indonesia Air Traffic Controllers Association (IATCA) yang menaungi ATC, terdapat pula Indonesian Aviation Electronics and Electrical Technician Association (IAEETA), Indonesia Aeronautical Communication Association (IACA) dan Indonesian Aeronautical Information Management Association (INAIMA).
“Komitmen pada hari ini membuktikan keseriusan dan dedikasi kami sebagai satu-satunya penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia. Kami berkomitmen untuk berkontribusi membangun transportasi udara yang semakin meningkatkan keselamatan dan efisiensi demi menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia,” papar Didiet.
Sebelumnya keempat asosiasi profesi melalui siaran pers resminya bersepakat bahwa polemik yang timbul mengenai slot time di Bandara Soekarno-Hatta harus dihentikan dan mencari solusi terbaik melalui forum resmi.
Keempat asosiasi profesi tersebut juga mengajak seluruh elemen untuk tidak menyebarkan informasi keliru apalagi sampai menyatakan ada ancaman terhadap keselamatan penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) IATCA, Suwandi menyatakan, penerbangan merupakan sektor yang memiliki berbagai aturan dan prosedur kompleks yang menjamin keselamatan.
“Perlu kami jelaskan secara sederhana bahwa keselamatan penerbangan yang terkait dengan kapasitas landasan pacu (runway throughput) tidak hanya berhubungan langsung dengan jumlah slot time namun terkait dengan banyak faktor seperti kategori pesawat (wake turbulence category), kondisi cuaca saat itu, kondisi peralatan navigasi saat itu, infrastruktur penunjang di darat dan lain sebagainya” ujar Suwandi.
Konsolidasi keempat asosiasi profesi ini menjadi titik terang dari spekulasi keliru mengenai keselamatan penerbangan yang beredar di masyarakat.
“Kami mengapresiasi profesionalitas dan komitmen yang ditunjukkan oleh asosiasi profesi penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan. Semoga komitmen kami hari ini dapat ditangkap bukan hanya oleh masyarakat Indonesia, tetapi juga dunia, sebagai sinyalemen bahwa penyelenggaraan pelayanan navigasi penerbangan di ruang udara Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan dan efisiensi,” pungkasnya.