TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari data Kementerian Pariwisata pertumbuhan wisatawan mancanegara (wisman) ke Vietnam dan Jepang naik dua kali lipat dalam dua tahun ke belakang.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengakui kehebatan Vietnam dan Jepang melakukan deregulasi, sehingga wisman bisa banyak datang. Arief pun mengaku kesal dengan aturan birokrasi di dalam negeri yang justru membuat lambat kinerja terutama sektor pariwisata.
Baca: Masalah Ini Menjadi Pemicu Yoga Minum Racun Rumput
"Indonesia bangsa ini lelet, banyak regulasi yang menjerat kita sendiri," ujar Arief di gedung Sapta Pesona, Jakarta, Kamis (10/8/2017).
Arief menyebutkan depresiasi yang dilakukan Jepang diantaranya melakukan depresiasi mata uang Yen. Hal itu menyebabkan adanya daya saing di dalam negeri.
Hal kedua menurut Arief adalah pembukaan akses dan konektifitas. Transportasi udara berbiaya murah kata Arief menjadi andalan negara Sakura tersebut.
"Adanya Low Cost Carrier (maskapai berbiaya mura) makanya dua kali lipat wismannya," kata Arief.
Baca: Tahu Diri, PAN Hanya Akan Usung Kadernya Jadi Cawagub Jabar
Sedangkan Vietnam kata Arief juga mempermudah berbagai macam aturan. Sehingga tidak hanya wisman tetapi juga investasi banyak tumbuh di negara tetangga.
"Vietnam juga deregulasi besar-besaran," papar Arief.