TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Penerbitan produk sekuritisasi Jasa Marga yang diberi nama KIK EBA Mandiri JSMR01-Surat Berharga Pendapatan Tol Jakarta-Bogor-Ciawi (KIK EBA Mandiri JSMR01) bersama PT Mandiri Manajemen Investasi dan Bank BRI ternyata menuai respon positif pasar.
Hal ini terlihat dari tingkat permintaan mencapai Rp5,1 triliun atau setara dengan 2,7 kali dari total nilai penerbitan. Hal ini juga mencerminkan minat yang tinggi dari para investor terhadap produk sekuritisasi ini.
Pada produk sekuritisasi dimaksud, Jasa Marga selaku originator transaksi juga akan bertindak sebagai Collection Manager yang bertugas mengumpulkan pendapatan tol JAGORAWI yang disekuritisasikan dan mendistribusikannya ke KIK EBA Mandiri JSMR01.
Kemudian KIK EBA Mandiri JSMR01 akan mendistribusikan imbal hasil dan pokok investasi kepada para Pemegang Unit Penyertaan (Investor).
Hak atas pendapatan yang di-sekuritisasi adalah hak atas sebagian pendapatan ruas tol JAGORAWI, yang merupakan tol pertama di Indonesia dan salah satu ruas tol yang paling mature yang dimiliki Jasa Marga.
M. Agus Setiawan, Corporate Secretary PT Jasa Marga (Persero) Tbk dalam keterangan persnya kepada Tribunnews, Jumat (1/9/2017) menyebutkan, di pelepasan produk sekuritisasi ini PT Mandiri Manajemen Investasi dan Bank BRI bertindak sebagai manajer investasi dan bank kustodian serta PT Mandiri Sekuritas sebagai arranger.
Hingga semester I tahun 2017, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. telah mengoperasikan 15 jalan tol dengan total 600 km dan saat ini tengah melakukan pembangunan 16 jalan tol baru hingga tahun 2019.
Sebanyak 5 jalan tol telah beroperasi sebagian dan 11 jalan tol masih dalam tahap pembebasan lahan dan konstruksi. Jasa Marga membukukan total laba bersih sebesar Rp 1,016 triliun di semester I tahun 2017.
Di sisi pengembangan dan pembangunan proyek jalan tol baru, tanggal 3 Agustus 2017 lalu Jasa Marga telah mengoperasikan Jalan Tol Gempol-Pasuruan Segmen Gempol-Bangil (Gempol Junction-Bangil) (6,80 km) yang melengkapi Segmen Bangil-Rembang (7,10 km) yang telah beroperasi sejak April 2017, sehingga saat ini Jalan Tol Gempol-Pasuruan Seksi Gempol-Rembang telah beroperasi penuh.
Pada triwulan III tahun 2017, Jasa Marga juga merencanakan akan mengoperasikan Jalan Tol Semarang-Solo seksi Bawen-Salatiga (17,50 km) dimana saat ini progres konstruksi jalan tol tersebut telah mencapai 100 persen.
Perkembangan konstruksi jalan tol Jasa Marga hingga 30 Juni 2017 yang direncanakan akan beroperasi di akhir tahun 2017 adalah :
1. Jalan Tol Surabaya-Mojokerto seksi Sepanjang-Krian (15,50 km), progres pekerjaan konstruksi 90,54%;
2. Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (41,69 km), progres pekerjaan konstruksi 81,51%;
3. Jalan Tol Solo-Ngawi (90,25 km), progres pekerjaan konstruksi 66,85%;
4. Jalan Tol Ngawi-Kertosono (25,00 km), progres pekerjaan konstruksi 73,97%;
5. Jalan Tol Gempol-Pasuruan seksi Rembang-Pasuruan (6,60 km), progres pekerjaan konstruksi 20,85%.