Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini, Kamis (7/9/2017), pukul 08.54 terpantau menguat tiga poin ke posisi Rp.13.330 per dolar Amerika.
Penguatan in jika dibandingkan dengan perdagangan sore di hari sebelumnya di posisi Rp.13.333 per USD.
Mengutip Bloomberg, rupiah sempat dibuka melemah di posisi Rp.13.335 dengan day range nilai tukar rupiah berada di kisaran 13.332 per USD hingga Rp.13.335 per USD, year to date return di minus 1,04 persen.
Sepanjang perdagangan kemarin, rupiah bergerak fluktuatif di kisaran Rp13.328 – Rp13.343 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah berakhir menguat terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini di saat mayoritas mata uang lainnya di Asia juga terapresiasi.
Sementara itu, menurut Analis Binaartha, Reza Priyambada, pergerakan USD kembali mengalami pelemahan terhadap JPY dan SwissFranc seiring dengan kembali meningkatnya kekhawatiran tensi geopolitik di Semenanjung Korea imbas pernyataan The Fed di mana laju inflasi AS masih tertahan, namun tidak cukup membantu laju rupiah untuk kembali menguat.
“Diperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran support 13.348 dan resisten 13.330,“ ujar Reza, Kamis, (7/9/2017) di Jakarta.
Reza menambahkan, komentar Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyampaikan perlunya mewaspadai risiko global yang dapat mempengaruhi kondisi perekonomian nasional sebagai upaya berjaga-jaga, namun tidak direspon positif pelaku pasar yang menilai rupiah akan kembali rentan tertekan.
Ia juga menambahkan, pergerakan rupiah yang terbantukan dengan sentimen positif dari global maupun internal mampu membuatnya kembali menguat.