TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) akan menerapkan transaksi non-tunai di setiap gerbang tol. Penerapan transaksi non-tunai ini akan dilakukan pada 31 Oktober.
Namun bagaimanakah nasib petugas gardu setelah semua transaksi tol menjadi non-tunai? Masih dibutuhkankah tugas mereka?
Direktur Operasi II Jasa Marga, Subakti Syukur menerangkan, semua pegawai yang bertugas melayani pembayaran tunai tidak akan dipecat setelah penerapan transaksi non-tunai.
Akan tetapi, dialihtugaskan ke unit kerja lain, misalnya seperti menjual kartul tol non-tunai di gardu atau unit pemeliharaan. Menurut dia, sekitar 500 pegawai akan dialihtugaskan ke unit kerja lain.
"Jadi kebanyakan di back office. Pokoknya kami alih profesikan ke unit kerja lain," ujar Subakti saat dihubungi, Selasa (12/9/2017).
Subakti mengatakan, pegawai tersebut nantinya kembali dilakukan pendidikan dan pelatihan agar bisa mendalami tugas di unit kerja baru.
"Pelatihan ini nanti bertahap. Sementara tetap ada di gardu untuk menjual kartu tol non-tunai," tutur dia.
Sekadar informasi, pada 31 Oktober 2017 Jasa Marga akan memberlakukan transaksi non-tunai di seluruh gardu.
Pada Hari ini, Jasa Marga mulai memberlakukan sistem pembayaran non-tunai di ruas Tol Dalam Kota dan Prof Dr Ir Soedijatmo.
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di Kompas.com, dengan judul: Transaksi Tol Semua Non-Tunai, Bagaimana Nasib Petugas Gardu?