TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengusulkan untuk membuka kios di dekat mulut gerbang tol. Tujuannya untuk melayani pengisian kartu elektronik untuk transaksi non tunai.
"Solusi kalau mau di luar nanti coba dipikirin ada tempat top up sebelum jalan tol ada kios," ujar Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna, di kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (29/9/2017).
Herry memaparkan konsekuensi menggunakan transaksi non tunai adalah ketersediaan uang di dalam kartu elektronik. Karena hal itu kata Herry adalah kewajiban jika menggunakan jalan bebas hamabatan ke depannya.
Baca: Darmin Nasution Klaim, Segitiga Indonesia-Malaysia Thailand Bisa Ciptakan Kemakmuran Bersama
Baca: Seperti Ini Alur Dugaan Aliran Duit Proyek e-KTP ke Setya Novanto Lewat Keponakannya
"Saya melihat ya ini kan konsekuensi harus ada kartu. tapi tetep disediakan sesusi kebutuhan. Termasuk isi ulangnya," ungkap Herry.
Herry menambahkan, sebaiknya pengendara yang sudah masuk antrean menuju gerbang tol jangan keluar lagi. Karena konsekuensinya kata Herry membuat kemacetan parah.
"Enggak bisa anda di gerbang terus keluar lagi dan membuat antrean jadi lebih lama," kata Herry.