Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mulai hari ini, Sabtu (30/9/2017), maskapai penerbangan Kalstar Aviation Air yang beroperasi di Kalimantan, sementara waktu harus berhenti beroperasi.
Hal tersebut sesuai dengan keputusan dari Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Perhubungan Udara.
Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso menuturkan alasan penghentian itu untuk memberikan waktu kepada Kalstar untuk membenahi manajemen dari segi teknis maupun keuangannya.
"Beberapa hal yang perlu kami sampaikan, kami memberikan kesempatan kepada Kalstar Aviation yang beroperasi di Kalimantan untuk self koreksion, atau membenahi airline tersebut supaya sustain untuk perkembangan ke depan," ucap Agus di Jakarta, Jumat (30/9/2017).
Baca: Tak Hanya Saat Sidang, Hakim Cepi Terus Dikawal
Lebih lanjut, Agus melanjutkan selama rentan waktu penghentian sementara tersebut, Kemenhub siap memberikan pembinaan agar Kalstar memiliki kinerja yang lebih baik.
Terlebih dari itu, tentunya agar Kalstar dapat kembali melayani penerbangan ke daerah-daerah terpencil di Kalimantan.
"Ini kewajiban kami memberikan pembinaan, munkin kinerjanya akan lebih baik, jika mereka mengadakan restrukturisasi maupun mengadakan teknikali audit internal. Jadi kami memberikan kesempatan kalstar besok untuk menyelesaikan semua, supaya penerbangan-penerbangan ke daerah-daerah yang terpencil tetap bisa dilayani," harap Agus.
Selama pembenahan manajemen tersebut, ada rute Kalstar yang tetap beroperasi dan ada pula rute yang digantikan oleh penerbangan lain.
"Jadi kami sampaikan kepada masyarakat yang saat ini pakai Kalstar untuk bisa siap-siap manakala pembenahan ini memakan waktu," ungkap Agus.
Kemudian masalah tiket yang sudah dibeli, Agus mengaku pihak Kalstar akan mengembalikan tiket (refund).
"Penumpang sudah ditake over. Jadi tiket dikembalikan oleh kalstar, di refund. Jadi penumpang tidak ada yang terlantar," ungkap Agus.
Sayangnya pihak kemenhub tidak bisa memastikan batas waktu penghentian sementara penerbangan yang memiliki 10 pesawat tersebut.
"Sampai bisa memenuhi persyaratan yang kami serahkan kepada manajemen Kalstar," pungkas Agus.