Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, CIKARANG - Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2016 menunjukkan produksi daging sapi di Indonesia mencapai 524.109 ton dan produksi daging ayam sebanyak 1.689.584 ton.
Namun sayangnya, produksi daging ini tidak dibarengi dengan gudang penyimpanan (cold storage) yang mumpuni.
Produksi daging harus dibarengi dengan cold storage alias gudang penyimpanan berkualitas internasional sehingga ketersediaan daging bisa terjaga dengan baik, apalagi pasca panen daging ayam yang berkisar 3,5 bulan.
Tingginya kebutuhan cold storage untuk penyimpanan daging membuat CEO PT Suri Nusantara Jaya, Diana Dewi membuka cold storage baru seluas 1 hektare di kawasan industri Delta Silicon, Lippo Cikarang pada Minggu, 1 Oktober 2017.
"Ini cold storage kami yang keempat setelah pertama di Pondok Rangon, Kranggan, Cikarang dan yang keempat bersebelahan dengan yang ketiga," kata Diana, Minggu (1/10/2017).
Baca: Suri Nusantara dan Komite Daging Sapi Operasi Pasar di Jatisampurna
Dikatakan permintaan sewa cold storage itu tinggi, karena tidak semua produsen dan perusahaan daging memiliki cold storage.
Cold storage berkapasitas 30 ribu ton ini akan selesai dibangun Januari 2018 mendatang, sudah dibooked oleh lima mitra, diantaranya Perum Bulog dan Charoen Pokphand.
Adapun biaya penyewaan di cold storage yang ada sebesar Rp16 per kilogram daging per hari. Dan mitra harus menyewa minimal enam bulan.
"Harga tersebut sudah termasuk PPN dan kompetitif di Jabodetabek, yang rata-rata Rp17 per kg per hari," paparnya.
Rencananya pada tahun depan, PT Suri Nusantara Jaya akan membuka cold storage kelima di luar Jabodetabek.
Menurutnya bisnis cold storage di Indonesia saat menjanjikan, pasalnya saat ini hanya ada 30 pemain cold storage, dimana SNJ menguasai 10% pangsa pasar cold storage daging nasional.
Selain cold storage, SNJ juga berencana membangun tiga gerai toko daging, dimana sebelumnya mereka sudah memiliki enam gerai Toko Daging Nusantara, termasuk membuat daging olahan seperti bakso, sosis, dan kornet dengan menggandeng beberapa mitra usaha kecil dan menengah alias UKM.