TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terhitung mulai 1 Oktober 2017, seluruh Gerbang Tol (GT) di Ruas Jalan Tol Bali Mandara 100% hanya melayani pembayaran non-tunai.
Penghapusan transaksi tunai di 20 gardu tol pada 3 GT di Pulau Dewata ini diresmikan melalui acara Fun Rally GNNT dan Kick Off 100% Non-tunai Jalan Tol Bali Mandara, Nusa Dua, Bali, hari Minggu (1/10/2017).
PT Jasamarga Bali Tol yang merupakan anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk., selaku pihak yang mengoperasikan jalan tol terapung pertama di Indonesia ini, telah melakukan sosialisasi dan kampanye besar-besaran menjelang penerapan transaksi non-tunai di seluruh gerbang tolnya.
PT Jasamarga Bali Tol memastikan ketersediaan alat top-up dan GTO harus laik fungsi.
PT Jasamarga Bali Tol bekerjasama dengan sejumlah perbankan sebagai penyedia kartu uang elektronik. Kartu yang dapat digunakan di Jalan Tol Bali Mandara meliputi E-Toll dan E-Money (Bank Mandiri), Brizzi (Bank BRI), TapCash (Bank BNI), Flazz (Bank BCA), Blink (BTN), dan E-Money BPD Bali.
Baca: Cloud Marketplace B to B Pertama Diperkenalkan di Indonesia
Hingga 29 September 2017, sudah terealisasi lebih dari 30.000 kartu uang elektronik yang terjual dan siap digunakan untuk transaksi tol.
Direktur PT Jasamarga Bali Tol Ahmad Tito Karim menyebutkan bahwa tantangan selanjutnya dalam penerapan sistem transaksi ini adalah meningkatkan pemahaman para pengguna jalan tol agar terbiasa melakukan transaksi non-tunai di jalan tol.
"Tantangan ke depannya adalah kita harus terus meningkatkan pemahaman agar masyarakat terbiasa melakukan transaksi non-tunai. Syukur alhamdulillah, sosialisasi cukup berhasil, terbukti dari bulan Agustus kita baru melakukan penetrasi sebesar 14%, tapi akhir bulan September yang lalu, sudah 44%. Kita harapkan hari ini sudah mendekati 90%," kata Tito Karim.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry TZ menyatakan, keberhasilan 100% elektronifikasi Jalan Tol Bali Mandara perlu menjadi contoh bagi ruas jalan tol lainnya untuk segera merealisasikan transaksi non-tunai sepenuhnya.
"Bali menjadi panutan, di tengah elektronifikasi nasional yang baru mencapai 49%. Kita harus berkolaborasi, bersama-sama mensukseskan Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT)," jelas Herry sebelum meresmikan Kick Off 100% Non-Tunai Jalan Tol Bali Mandara.
Pemberlakuan uang elektronik di seluruh gerbang tol merujuk pada keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No. 16/KPTS/M/2017 tanggal 12 September 2017, yang menginstruksikan penggunaan uang elektronik di seluruh ruas tol di Indonesia mulai 31 Oktober 2017.
Penggunaan uang elektronik di gerbang tol akan mempersingkat waktu transaksi pengguna jalan karena lebih mudah dan praktis.
Jika dibandingkan dengan transaksi dengan menggunakan uang tunai, penggunaan uang eletronik ini akan memangkas separuh waktu transaksi lebih cepat.