News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Akhir Pekan, Saham Telkom Mulai Merangkak Naik

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pergerakan saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mulai merangkak naik, setelah beberapa hari ke belakang mengalami penurunan tajam.

Tercatat, saham TLKM mulai merosot tajam pada 9 Oktober 2017 ke level Rp 4.620 persen. Kemudian hari selanjutnya ditutup melemah ke posisi Rp 4.530 per saham dan pada 11 Oktober 2017 ke level terendah di posisi Rp 4.400 per saham.

Namun, pada penutupan perdagangan kemarin, saham perusahaan pelat merah di sektor telekomunikasi mulai merangkak naik ke level Rp 4.440 per saham.

Untuk perdagangan Jumat (13/10/2017), pada penutupan perdagangan sesi pertama. Saham TLKM bergerak fluktuatif dan berakhir di level Rp 4.440 atau tidak mengalami perubahan dari posisi penutupan kemarin.

Sepanjang sesi pertama, saham TLKM bergerak pada kisaran Rp 4.400 hingga Rp 4.450 per saham.

Analis dari Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengaku di pasar masih banyak informasi simpang siur tentang pergerakan saham Telkom.

“Informasi simpang siur, mulai dari antisipasi keluarnya kinerja Telkom untuk kuartal III 2017, ada yang bilang saham Telkom sudah overvalue, dan lainnya. Kalau saya lihat ini lebih ke antisipasi keluarnya laporan kinerja,” katanya.

Analis dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia Tasrul mengatakan secara teknikal justru ini menjadi momentum untuk masuk membeli saham Telkom.

Diperkirakannya, koreksi harga saham ini mulai tertahan. Jika dilihat, distribusi volume saham Telkom sejak naik 105 minggu terakhir berada di kisaran level Rp 3.900-Rp 4.200. Level ini menjadi area support, dengan catatan level support terdekat Rp 4.350 tidak mampu dipertahankan.

Sementara, selama 11 pekan terakhir, harga saham Telkom turun di kisaran Rp 4.650-Rp 4.700 per saham. Level ini menjadi resistance area. Sehingga, rekomendasi buy on weakness dengan posisi normal trading range di level Rp 4.200-Rp 4.700 per saham.

Kepala Riset PT Koneksi Kapital Alfred Nainggolan mengungkapkan saham Telkom mengalami tekanan didorong aksi jual investor asing.

Diperkirakannya, pada Kamis (12/10), saham Telkom akan menguat karena sektor telekomunikasi masih menarik hingga akhir tahun. "Ini didukung dari dominasi Telkom dibandingkan pesaing-pesaingnya. Cakupan Telkom lebih luas," kata Alfred.

Sedangkan Bloomberg mencatat investor asing melakukan nett selling lumayan besar sejak 1998. Dalam waktu 29 hari belakangan, investor asing telah melakukan nett selling untuk semua saham di pasar sekitar 1,3 miliar dolar AS atau sejak 29 Agustus lalu.

Kepala riset Mandiri Sekuritas Tjandra Lienandjaja seperti diberitakan Bloomberg menyatakan banyak investor asing mengalihkan dananya ke pasar Asia Utara.

Tanggapan Telkom

VP Corporate Communication Telkom Arif Prabowo menyatakan, operator pelat merah ini adalah saham big cap paling likuid di bursa lokal, sehingga sekiranya investor asing ingin mengurangi exposure-nya terhadap market Indonesia, paling mudah menjual TLKM, karena bisa cepat terjual dalam jumlah besar.

Ditambahkannya, pelemahan nilai tukar Rupiah dalam 2 minggu terakhir juga memberikan tekanan lebih tinggi, mengingat sebagian besar foreign investor berbasis di Amerika Serikat. Dalam catatan, pada 28 September nilai tukar dolar AS menembus Rp 13.500.

“Di semester I 2017, saham Telkom tumbuh cukup baik mencapai 20 persen year to date Juni, di antaranya didorong oleh kenaikan dividen menjadi 70 persen di awal tahun serta kinerja di kuartal I dan kuartal kedua yang sangat baik. Sehingga valuasi Telkom saat ini cukup tinggi, dengan PE Ratio sekitar 20x dan EV/Ebitda sekitar 7.5x.,” tukasnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini