TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga tahun pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, Kementerian Koperasi dan UKM terus konsisten menjalankan program pengembangan Koperasi dan UKM, terdiri dari tiga langkah strategis, yaitu Reformasi Koperasi.
Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mengatakan, pihaknya telah membekukan 40.013 dari 153.171 unit demi mendorong efektifitas koperasi yang aktif dan terdata di Pemerintah.
"Data koperasi aktif 153.171 unit, dan koperasi dibubarkan 40.013 unit," ujar Puspayoga di kantor komplek istana Presiden, Jakarta, Selasa (17/10/2017).
Kementerian Koperasi dan UKM juga mendorong kemudahan akses pembiayaan koperasi dan UMKM. Hal ini dilakukan dengan mendorong percepatan penyaluran KUR. Berdasarkan data penyaluran KUR telah mencapai Rp 69,6 triliun atau 65,5 persen dari Rp 106,2 triliun.
Baca: So Sweet, Penumpang AirAsia Ini Lamar Kekasihnya di Udara dalam Penerbangan ke Bali
"65,5 persen KUR tersalurkan dari sebesar Rp 106,2 triliun kepada 3.098.515 juta debitur," kata Puspayoga.
Disamping itu, setelah melalui berbagai upaya penguatan koperasi, akhirnya koperasi mendapat peran yang lebih besar dalam menjalankan program pemerintah melalui KUR. Untuk pertamakalinya Pemerintah menetapkan Kospin Jasa ditetapkan menjadi penyalur KUR.
"Skema Kredit Ultra Mikro disalurkan oleh koperasi dan direncanakan sebanyak 60 koperasi sebagai calon penyalur Kredit Ultra Mikro," papar Puspayoga.