Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Nilai tukar rupiah kembali menunjukkan pelemahannya. Mengutip Bloomberg Markets, rupiah dibuka melemah ke level Rp 13.639 per dolar AS.
Itu artinya, rupiah melemah 52 poin dari posisi sebelumnya yang bertengger di angka Rp 13.587 per dolar AS.
Menurut Analis Senior Binaaatha Sekuritas, Reza Priyambada, minimnya sentimen dari dalam negeri dan belum adanya pemicu kenaikan membuat pelaku pasar lebih memilih masuk mata uang lainnya yang jelas memiliki tren kenaikan.
Bahkan melemahnya laju dolar AS seiring dengan terapreasiasinya Euro dan aksi menahan diri pelaku pasar terhadap kepastian nama pengganti Yellen juga tidak membuat laju rupiah menguat.
Baca: Bos Lippo, James Riady: Bisnis Ritel Indonesia Hadapi Siklus Kritis
Baca: Pemerintah RI dan Freeport Masih Berselisih Angka Soal Valuasi Saham yang Didivestasi
Reza menambahkan, pelemahan dapat lebih terbatas namun, harapan akan terjadinya penguatan mulai sirna sehingga dikhawatirkan akan terjadi pelemahan lanjutan.
Namun, lanjut Reza penting untuk tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat kembali menahan potensi penguatan rupiah.
“Diperkirakan rupiah akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support Rp 13.583 dan resisten Rp 13.519 per dolar AS