TRIBUNNEWS.COM – Semakin ketatnya persaingan bisnis di era globalisasi ekonomi, tidak membuat Indonesia berhenti melawan krisis keuangan yang terjadi, bahkan Indonesia menjadi salah satu pasar modal terbaik di regional Asia.
Dari sektor mikro, tidak sedikit perusahaan yang mampu mencatatkan laba dengan mengesankan. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk salah satunya yang memiliki pengaruh kuat di mata warga Indonesia.
Hal ini terbukti dengan tercatatnya Sido Muncul dalam daftar Most Powerful Companies Award (MPCA) 2017 berdasarkan survei Bursa Efek Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini diperkirakan mewakili 50-70% dari total nilai kapitalisasi pasar seluruh saham yang tercatat dalam BEI.
Terkait dengan pemilihan ini, Warta Ekonomi pun memberikan apresiasi kepada Sido Muncul dalam kategori Pharmaceuticals sektor Consumer Goods.
Penganugerahan ini bertujuan untuk memberikan penghargaan terhadap perusahaan terbuka di Indonesia yang telah berhasil menjadi perusahaan terbaik dari sisi kinerja keuangan dan kinerja saham selama tiga tahun terakhir.
“Ini sebuah apreasiasi. Tentu kami senang dan bangga, dan memacu kami untuk semakin baik bekerja. Karena ini menunjukkan bahwa Warta Ekonomi percaya Sido Muncul merupakan perusahaan yang berkembang,” jelas Nanik R. Sunarso selaku Senior Manager PR PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk yang mewakili Awarding Night tersebut, Jumat (27/10/2017), di Balai Kartini Jakarta.
Pemilihan dilakukan Tim Riset Warta Ekonomi dengan melakukan beberapa tahap analisa. Metode pertama yang digunakan adalah Economic Value Added (EVA). EVA adalah ukuran nilai tambah ekonomis yang dihasilkan oleh perusahaan sebagai akibat dari aktivitas atau strategi manajemen.
Setelah itu, untuk menentukan pemenang Indonesia Most Powerful Companies Award (MPCA) 2017, Tim Riset Warta Ekonomi juga melakukan beberapa penelitian lainnya.
Yakni berdasarkan Screening Balance Sheet (aset dan ekuitas yang terus bertambah tiap tahunnya), Screening Income Statement (memiliki profit dan non-profit yang positif), serta Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), Price to Earning Ration (PER), dan Price to Book Value (PBV).
Perkembangan Sido Muncul di Bursa
Kinerja perusahaan farmasi ini juga terlihat dari likuiditas saham di pasar modal pada periode tertentu. Semakin tinggi frekuensi transaksi saham tersebut, semakin tinggi pula likuiditas sahamnya.
Kondisi ini menunjukkan bahwa saham perusahaan semakin diminati oleh investor.
Saham PT Sido Muncul, Tbk memang terbilang menguntungkan. Hal ini disebabkan hutang yang rendah dan dividen yield tinggi sehingga membuat Sido Muncul menjadi pilihan.
Bahkan, baru-baru ini seorang lelaki yang mengadakan pernikahan di Bantul, Yogyakarta mendadak viral karena menggunakan saham kode SIDO (nama dagang Sido Muncul) sebagai mas kawinnya. Idunk, nama lelaki tersebut, membeli saham dengan nominal Rp 27,75 juta (harga perlembar Rp 555).
Keputusan untuk memakai saham sebagai mas kawin ini menurut Idunk karena saham bisa dijadikan pegangan untuk masa depan. Terlebih lagi jika menanam saham pada perusahaan yang tepat.
Penulis: Dana Delani / Editor: Choirul Arifin