Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Besarnya potensi bisnis sektor properti yang belum tergarap maksimal, membuat PT Bank MNC Internasional Tbk mengandeng Harcourts Indonesia sebagai agen properti agar lini Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dapat meningkat.
Presiden Direktur PT Bank MNC International Tbk, Benny Purnomo mengatakan, melalui dukungan dan kerjasama dari agen properti, termasuk Harcourts Indonesia, MNC Bank optimistis akan mencapai target pertumbuhan bisnis mortgage atau KPR yang diharapkan.
Bisnis mortgage MNC Bank sampai kuartal III 2017 tumbuh sangat baik mencapai 40 persen dari akhir 2016.
Sedangkan untuk pencapaian pertumbuhan di sektor properti per September adalah 39 persen atau sebesar Rp 431 miliar dan penyaluran kredit baru sebesar Rp 619 miliar atau tumbuh 2 kali lipat dari periode sebelumnya.
“Kami menartgetkan pertumbuhan portfolio bisnis mortgage hingga akhir tahun 2017 dapat mencapai 60 persen," ujar Benny, Jakarta, Kamis (2/11/2017).
Baca: Tottenham Hotspur vs Real Madrid: Gol Pertama Spurs Offside kata Cristiano Ronaldo
Menurut dia, pertumbuhan positif pada penyaluran kredit sampai kuartal III 2017 sebesar 4 persen year-on-year (yoy) atau sebesar Rp 7,6 triliun, dimana kontribusi pertumbuhan terutama didorong oleh sektor property dan konstruksi.
Kerja sama MNC Bank dengan Harcourts Indonesia mencakup kredit pemilikan properti yang di dalamnya disepakati bahwa kedua belah pihak saling mendukung dalam memberikan program kredit pemilikan properti yang sangat bermanfaat dan membantu masyarakat dalam proses kepemilikan rumah.
MNC Bank menawarkan kredit pemilikan properti untuk berbagai tipe agunan baik rumah tinggal, apartemen, ruko dan jenis properti lainnya.
"Pilihan angsuran kredit juga sangat fleksibel dengan pilihan jangka waktu hingga 30 tahun dan suku bunga yang kompetitif mulai dari 7,99," ujarnya.
Selain kredit pemilikan properti, MNC Bank juga menawarkan kredit refinancing bagi masyarakat yang ingin mendapatkan dana untuk keperluan konsumtif maupun produktif dengan jaminan rumah tinggal, apartemen ataupun ruko yang sudah dimiliki saat ini.