Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) memperkirakan hingga akhir tahun 2017 pertumbuhan kredit akan melambat dari perkiraan.
“Memang secara jujur kita lihat target pertumbuhan kredit akan kita proyeksikan 15-16 persen,” ujar Direktur Utama BNI Ahmad Baiquni saat ditemui di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Kamis (2/11/2017).
Baiquni menambahkan, hingga akhir tahun perseoran menargetkan penyaluran kredit sekitar 13 persen.
Tercatat, penyaluran kredit BNI hingga akhir kuartal III 2017 sebesar Rp 421,41 triliun atau tumbuh 13,3 persen jika dibanding realisasi kredit pada periode yang sama tahun 2016, sebesar Rp 372,02 triliun.
Baca: Sopir Mabuk Perkosa Wanita di Trotoar, Warga Cuma Lalu Lalang
“Faktor penyebab penurunan tersebut terjadi baik dari sisi internal maupun eksternal,” jelas Baiquni.
Oleh karena itu, perseroan perlu memperkuat manajemen penanganan kredit. Selain itu, BNI juga akan lebih selektif dalam memilih sektor penyaluran kredit yang potensial.
Sebagai contoh, BNI lebih selektif dalam menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR).
“Perseroan akan lebih banyak menyalurkan KUR untuk sektor produktif, termasuk di dalamnya adalah industri manufaktur dan pertanian,” pungkas Baiquni.