News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ruas Jalan di Pasuruan sudah Dilapisi Aspal Campur Limbah Plastik

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja saat melapisi jalan dengan aspal plastik.

TRIBUNNEWS.COM, PASURUAN - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus menguji teknologi baru penggunaan aspal yang menggunakan campuran plastik.

Kali ini pengaspalan dilakukan di Pasuruan, Jawa Timur.

Kepala Pusat Litbang Jalan dan Jemabatan (Pusjatan), Kementerian PUPR, Deded P Sjamsudin menjelaskan, daerah ini merupakan lokasi kelima dari uji gelar penggunaan aspal plastik, setelah Bali, Bekasi, Makasar dan Solo.

 Ruas jalan kawasan Gempol-Bangil-Pasuruan-Probolinggo sepanjang 2,2 kilometer kini telah dilapisi oleh aspal plastik.

"Tempat ini dipilih karena volume kendaraan yang tinggi dan beban kendaraan berat yang melewati jalur lintas Surabaya-Malang itu," kata Deded P Sjamsudin lewat keterangan resminya, Sabtu (4/11/2017) kemarin.

Deded menjelaskan, aspal tersebut dibuat dari limbah plastik jenis kantong kresek (LDPE/Low Density Poly Ethylene) yang telah melalui proses pencucian dan pencacahan.

Penanganan limbah plastik menjadi salah satu upaya untuk mengantisipasi pemanasan global.

"Cacahan limbah plastik yang akan digunakan harus kering, bersih dan terbebas dari bahan organik dengan ukuran maksimal 9,5 milimeter," terangnya.

Baca: Calon Gubernur Ini Diprediksi Angkat Elektabilitas Prabowo di Jatim

Berdasarkan hasil kajian di laboratorium tahun 2017, campuran beraspal panas dengan bahan tambah limbah plastik menunjukkan peningkatan nilai stabilitas Marshall 40 persen.

Artinya lebih tahan terhadap deformasi dan retak pada kadar tertentu, dibandingkan dengan campuran beraspal panas standar.

Lebih lanjut, menurutnya, fokus pada kantong kresek merupakan inovasi dan upaya pemerintah dalam merealisasikan komitmen Presiden Joko Widodo pada pertemuan G-20 yang menyatakan Indonesia siap mengurangi sampah plastik laut sebesar 70 persen hingga tahun 2025.

Upaya yang dilakukan salah satunya dengan memanfaatkan potensi limbah plastik pengerasan jalan.

"Kita fokus pada kantong kresek, bukan dari botol minuman plastik atau limbah plastik lainnya," kata Deded.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini