TRIBUNNEWS.COM, MADURA - Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut berkomitmen untuk mendukung program ketahanan pangan sebagai salah satu program unggulan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan menyiapkan sarana angkutan laut yaitu kapal khusus pengangkut ternak.
Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Hubungan Antar Lembaga, Buyung Lalana mengatakan bahwa Kementerian Perhubungan mendukung program ketahanan pangan dengan menyiapkan sarana dan prasarana transportasi laut.
"Kapal ini merupakan bagian dari 5 (lima) unit kapal ternak yang dibangun, sebagaimana tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Peningkatan Keselamatan Lalu Lintas Angkutan Laut Pusat Jakarta Tahun Anggaran 2015," ujar Buyung usai acara peluncuran kapal khusus pengangkut ternak di galangan kapal PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia Selasa malam (21/11/2017) di Bangkalan Madura, Jawa Timur.
Adapun PT. Adiluhung Saranasegara mendapatkan pekerjaan pembangunan 2 (dua) unit kapal khusus pengangkut ternak yang salah satunya telah diluncurkan pada bulan Juni 2017 lalu.
Dukungan terhadap pembangunan kapal khusus pengangkut ternak ini juga merupakan hasil penelitian dan Kajian Kebijakan Tata Niaga Komoditas Strategis dari Direktorat Penelitian dan Pengembangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yaitu Upaya Perbaikan Pada Kebijakan Tata Niaga Komoditas Strategis Daging Sapi yang salah satu usulannya adalah mendorong pengembangan industri daging sapi di sentra produksi melalui revitalisasi rumah potong hewan dan pasar ternak serta membangun sarana dan prasarana transportasi untuk kelancaran distribusi daging dan ternak sapi.
Sementara itu, Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri Direktorat Lalulintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko menyebutkan bahwa kapal khusus pengangkut ternak merupakan kapal yang khusus digunakan untuk angkutan ternak antar pulau. Dalam penerapannya kapal ini memerlukan penanganan yang khusus sehingga cara kerja di atas kapal jauh berbeda dengan kapal pada umumnya.
"Di Indonesia belum banyak kapal yang secara khusus dirancang untuk pengangkutan sapi, secara umum proses pengangkutan sapi menggunakan kapal General Cargo dan tidak dirancang untuk mengangkut sapi. Sehingga banyak sapi yang tidak terawat dengan baik pada saat proses pengiriman," ujar Wisnu.
Lebih lanjut, Wisnu mengatakan proses pemindahan sapi dari truk ke kapal atau sebaliknya selama ini masih menggunakan cara tradisional, yaitu dengan mengaitkan tanduk sapi kemudian diangkat dengan crane yang dapat menambah tingkat stress pada sapi tersebut. Maka dari itu diperlukan kapal yang dapat memenuhi kebutuhan sapi pada saat sapi tersebut diangkut diatas kapal.
Wisnu menjelaskan, ada beberapa alasan mengapa kapal khusus pengangkut ternak ini harus dirancang dan dibangun serius oleh Pemerintah, antara lain mewujudkan prinsip animal welfare/ kesejahteraan hewan, yaitu hewan harus terbebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari rasa tidak nyaman, bebas dari sakit dan luka, bebas berprilaku liar alami serta bebas dari rasa takut dan stress.
Disamping itu, dengan adanya kapal pengangkut ternak tersebut akan menjaga kualitas dan melindungi sapi yang diangkut di atas kapal, tentunya dengan memperhatikan aspek-aspek logistik dan prosedur yang sesuai.
"Dengan adanya kapal pengangkut ternak, tentunya akan mempermudah proses bongkar muat sapi saat berada di pelabuhan serta memperkecil resiko penurunan berat sapi atau bahkan kematian dan distribusi sapi sesuai kebutuhan dapat terpenuhi," lanjut Wisnu.
Menurut Wisnu, kapal ini merupakan rangkaian kapal yang dipesan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dengan total sebanyak 5 (lima) kapal. Adapun 4 (unit) unit kapal pesanan Ditjen Perhubungan Laut telah diluncurkan di bulan Agustus lalu.
"Kapal khusus pengangkut ternak yang sekarang diluncurkan diberi nama KM. Camara Nusantara 2," kata Wisnu.
Saat ini realisasi fisik pembangunan kapal khusus ternak tersebut per tanggal 21 November 2017 adalah sebesar 87,12%.
"Kami memberikan apresiasi kepada industri galangan nasional, khususnya PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia karena kemajuan pembangunan Kapal Khusus Pengangkut Ternak sesuai dengan yang diharapkan yaitu dibangun selesai tepat waktu dan tepat mutu. Hal ini juga menunjukkan bahwa galangan-galangan nasional dapat bersaing dengan galangan asing," tutup Wisnu.
Adapun kapal pengangkut ternak yang dibangun di galangan Kapal PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia memiliki GT 2000 dengan panjang 69,78 M. Kecepatan percobaan adalah 12 Knot. Kapal ini memiliki daya Mesin Utama sebesar 2 x 1100 HP dengan kapasitas ternak sebanyak 450 - 500 ekor sapi.
Rencananya, kapal KM. Camara Nusantara 2 ini akan dipangkalkan di Pelabuhan Waingapu untuk rute Waingapu - Ipi/Ende - Cirebon - Jakarta.