TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan asuransi jiwa PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life) terus memperkuat ekspansi ke sejumlah kota lapis kedua dan ketiga (second city and third city) di seluruh Indonesia pada 2018.
Hal itu melanjutkan strategi yang sudah dua tahun ini diterapkan Sun Life.
“Kami memang memiliki strategi berbeda dengan (perusahaan asuransi) lainnya. Kami fokus pada second dan third city. Selama dua tahun ini kami gencar membuka kantor pemasaran di Pulau Jawa dan Sumatera. Tahun ini, di semester dua, kami fokus garap Sulawesi dan Kalimantan,” tutur Presiden Direktur Sun Life Financial Indonesia Elin Waty saat meresmikan Kantor Pemasaran Mandiri (KPM) baru di Manado, Sulawesi Utara, Selasa (21/11/2017).
Hadir pada kesempatan itu Chief Agency Officer Sun Life Financial Indonesia Wirasto Koesdiantoro, pemilik KPM Sun Life Pingkan Kussoy, dan jajaran manajemen Sun Life lainnya.
Kantor baru yang terletak di Kompleks Ruko Mega Mas Blok 1 C2 Nomor 43, Jl Piere Tendean, Kecamatan Wenang Kota, Manado itu merupakan kantor pemasaran konvensional Sun Life ke-112.
Saat ini, Sun Life memiliki 112 kantor pemasaran konvensional dan 57 kantor pemasaran syariah di 77 kota di Tanah Air. Kantor di Manado merupakan kantor pertama Sun Life di Sulawesi Utara.
Elin mencontohkan, di Jawa, Sun Life sudah membuka kantor di beberapa kota kecil seperti Kediri, Jember, Bayuwangi, dan Madiun. Semester kedua tahun ini, pihaknya membuka kantor di beberapa kota di Sulawesi dan Kalimantan. Setelah Manado, pihaknya akan membuka kantor serupa di Palu dan Sangir Talaud.
Sedangkan di Kalimantan, Sun Life tengah membidik kota Sampit dan Banjarmasin. Sebelumnya, Sun Life hanya memiliki kantor di Balikpapan, kini dengan menerapkan strategi kota lapis kedua dan ketiga sejak dua tahun lalu, Sun Life sudah memiliki kantor di Samarinda, Tarakan, Tanjung Selor, dan Pontianak.
“Strategi ini sebagai bagian dari komitmen Sun Life yang ingin memastikan masyarakat Indonesia mapan finansial,” tutur Elin.
Ia menjelaskan, Manado dipilih karena memiliki potensi besar. Manado merupakan kota kedua terbesar di Sulawesi setelah Makassar. Selain untuk ekspansi, kata Elin, kehadiran KPM Manado akan meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan dan produk proteksi untuk menciptakan stabilitas keuangan jangka panjang. Menurut Elin, saat ini hanya 35 persen masyarakat Indonesia yang memiliki pengelolaan keuangan yang baik.
“KPM Manado ini diharapkan dapat menjadi fasilitas efektif bagi masyarakat Manado dan sekitarnya untuk mulai membangun perencanaan keuangan strategis dengan memanfaatkan keunggulan produk dan layanan Sun Life,” tambah dia.
Ia optimistis langkah Sun Life dalam mengedukasi pasar Manado akan berbuah positif. Optimisme itu terkait potensi Manado sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Sulawesi. Manado juga menjadi kota dengan aktivitas bisnis tersibuk di belahan utara Sulawesi berkat perkembangan industri perikanan dan pariwisata yang menjanjikan.
Dikatakan, KPM Manado tidak hanya ditujukan untuk penduduk Manado, yang berpenduduk sekitar 470.000 jiwa, tetapi juga penduduk Provinsi Sulawesi Utara yang mencapai lebih dari 4,3 juta jiwa.
“Kami berharap KPM ini tidak hanya mampu meningkatkan literasi masyarakat terhadap produk dan layanan asuransi, namun juga mampu membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di Sulawesi Utara untuk menjadi agen asuransi yang paling disegani di industri asuransi jiwa,” ujar Elin.