News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bisnis 19 Gerai Ayam Goreng Wingstop Indonesia Tumbuh 2 Digit

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Direktur Wingstop International Larry Kruguer (kiri) dan Chief Operating Officer Mahadya Mehdi Zaidi.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bisnis gerai ayam siap saji di Indonesia terbilang ketat karena begitu banyaknya pemain, baik merk internasional maupun lokal. Salah satu pemainnya, Wingstop, yang berkibar di bawah bendera PT Mega Mahadana Hadiya (Mahadya) selama 2017 ini bisnisnya tumbuh dua digit jika dibandingkan kinerja bisnisnya di 2016 lalu untuk penjualan di gerai yang sama (same store sales growth).

Karena capaian ini, Wingstop Indonesia meraih penghargaan dari Wingstop Inc. atas pertumbuhan tersebut sebagai yang tertinggi di Asia.

Presiden Direktur Wingstop International Larry Kruguer optimistis bisa mengembangkan bisnis Wingstop lebih besar lagi di pasar Indonesia karena potensi pasarnya yang masih sangat besar,

“Kami yakin semua orang suka makan ayam. Wingstop produk yang berbeda jika dibandingkan dengan produk sejenis. Wingstop memiliki varian rasa yang beragam dan fresh,” kata Presiden Direktur Wingstop International Larry Kruguer dalam keterangan persnya kepada Tribunnews, Kamis (30/11/2017).

Wingstop masuk pasar Indonesia sejak 2014. dengan total 19 restoran yang dikelola. Sebanyak 16 diantaranya berlokasi di Jakarta dan sekitar, 2 gerai di Surabaya dan 1 gerai di Bandung.

Baca: Arus Kendaraan di GT Cikarang Utama Diprediksi Melonjak 31,13 Persen d Libur Maulid Nabi 2017

Hingga akhir tahun, Wingstop menargetkan pertambahan gerai baru hingga total menjadi 21 gerai. 

Setelah sukses di pasar Indonesia, jaringan restoran ayam goreng berbasis di Amerika Serikat (AS) ini akan ekspansi cabang ke Australia.

Chief Operating Officer Mahadya Mehdi Zaidi mengatakan, Wingstop merupakan salah satu merek terkenal dari Texas, AS.

Kelebihan ayam gorengnya adalah sayap ayam goreng (chicken wing) lebih tebal dan memiliki 10 varian rasa, antara lain garlic parmesan, lemon pepper, louisiana rub, dan hickory smoked.

Di Indonesia, Wingstop termasuk salah satu pasar yang diperhitungkan dalam bisnis Wingstop global, karena penduduknya banyak dan kelas menengahnya tumbuh.

Jika dibandingkan dengan produk sejenis, Wingstop menggunakan ayam pilihan dan telah melalui proses pengembangan yang panjang. Ayam yang diolah berasal dari lokal dan diimpor.

“Kami memilih menggarap pasar Indonesia dulu, baru setelah itu ke pasar negara lain,” ujarnya belum lama ini di Jakarta.

Larry menambahkan, pertumbuhan bisnis Wingstop mencapai keuntungan yang membanggakan. Di kuartal III tahun 2017 ini Wingstop Inc., yang menjadi pemilik merek Wingstop global, membukukan pertumbuhan penjualan (sales) sebesar 16,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Total gerai WIngstop di seluruh dunia kini mencapai 1.088 buah.

Larry juga menjelaskan, Indonesia pasar penting bagi Wingstop. Kawasan Asia, khususnya Indonesia, memiliki potensi yang tinggi seiring dengan tingginya jumlah populasi di Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini