TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu fokus utama pembentukan Holding BUMN Migas adalah pada pembangunan pipa gas secara merata. Karena itu, sinergi antarperusahaan sektor tambang mutlak dilakukan.
Staf Khusus Menteri BUMN Wianda Pusponegoro di acara Forum Merdeka Barat (FMB) 9 bertajuk 'Mengapa Perlu Holding BUMN?' di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta, Selasa (5/12/2017) mengatakan, dengan adanya sinergi antara Pertagas dan Perusahaan Gas Negara (PGN) di bawah Pertamina, banyak sekali efisiensi yang bisa dilakukan. Salah satu contohnya, kita tidak perlu membangun ruas pipa secara bersamaan antara dua perusahaan anggota. Sebab itu sangat tidak efektif dari segi anggaran," kata Wianda menjawab pertanyaan wartawan.
Dari segi penugasan, Wianda mengatakan, (holding) juga akan sagat menguntungkan. Pasalnya, menurut dia, jika sudah dalam satu holding, nanti tinggal ditugaskan saja kepada holdingnnya, yaitu Pertamina.
"Demikian juga dari sisi perizinan atau pembebasan lahan tidak mengalami kendala yang cukup banyak," ujarnya.
Wianda menambahkan, kelak langkah dan strategi akan difokuskan pada bagaimana pipa gas bisa terbangun secara merata. Bukan hanya itu, dia menambahkan, juga tidak diperlukan untuk mencari sumber sumber gas.
Baca: Pilot Lion Air yang Tertangkap Sabu Memiliki Catatan Kesehatan dan Perilaku Baik
"Selain tentunya, lapagan gas yang selama ini tidak bisa dieskpolitasi, bisa dikembangkan. Karena (melalui holding) dari PGN bisa masuk dan Pertamina bisa bertugas sebagai penyedia gasnya. Jadi banyak sekali benefit dan efisiensi yang terjadi (dengan adanya holding)," pungkasnya
Selain Wianda, FMB 9 juga menghadirkan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatawarta dan Corporate Secretary PT Semen Indonesia Agung Wiharto sebagai narasumber.