TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah tengah mengembangkan potensi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) dari panas bumi.
Wakil menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar menuturkan potensi panas bumi Indonesia akan terus dimaksimalkan karena tak banyak negara yang memiliki potensi tersebut.
"Tentu ya, geotermal ini adalah kearifan lokal, tidak semua negara punya geotermal, kita dianugrahi panas bumi yang banyak dan besar," ugkap Arcandra saat ditemui di Hotel Borobudur, Rabu (13/11/2017).
Nantinya potensi panas bumi juga akan dikembangkan melalui investasi yang aturan pembayarannya (feed-in tariff) tengah dirancang oleh pemerintah.
"Tetap kita mengacu pada strategi kita tidak lewat feed-in tariff tapi lewat Peraturan Menteri yang sedang kita kembangkan," tutur Arcandra.
Pada peraturan tersebut nantinya tidak hanya mengatur harga namun juga dijabarkan pilihan wilayah yang berpotensi panas bumi
Arcandra pun mengaku pihaknya telah melakukan study untuk mencapai bauran energi 23 persen pada 2025.
"Usaha pemerintah agar pengembangan geotermal menjadi energi potensial di tahun 2025," ungkap Arcandra.