TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pasar saham di Jepang dan China mencatatkan penurunan tipis pada Hari Natal, seiring dengan rendahnya volume perdagangan.
Data yang dihimpun CNBC menunjukkan, pada pukul 11.18 waktu Hong Kong, Shanghai Composite China turun 0,27%. Sedangkan indeks Shenzen turun 0,79%.
Kondisi serupa juga terlihat pada indeks Nikkei 225 Stock Average dan indeks Topix.
16 dari 33 subsektor di Tokyo tampak tertekan, dengan penurunan terbesar dialami oleh sektor finansial. Sedangkan sektor dengan kenaikan terbesar dialami oleh sektor real estate.
Dari berita korporasi, saham dari sektor konstruksi Jepang Tobishima melonjak ke posisi tertinggi dalam tujuh pekan terakhir setelah perusahaan mendongkrak prediksi labanya.
Baca: Ajang Seleksi Pemain, Persija Jakarta Gelar Dua Laga Uji Coba Pekan Ini
Perusahaan meramal laba operasional untuk tahun fiskal yang berakhir Maret 2018 akan mencapai 6,5 miliar yen atau US$ 57,37 juta, naik dari prediksi sebelumnya di posisi 4,4 miliar yen (38,85 juta).
Di China, perusahaan obat Zhuhai Rundu Pharmaceutical berencana melaksanakan initial public offering (IPO), dengan merilis 25 juta saham dengan total perolehan dana mencapai 425,25 juta yuan atau US$ 64,57 juta di bursa Shenzhen.
Baca: Paul Scholes Bandingkan Manchester United di Era Moyes, van Gaal dan Mourinho
Sementara itu, pasar saham Taiwan bergerak flat, di mana range pergerakan indeks Taiex tak berbeda jauh dibanding level penutupan sebelumnya.
Mata uang yen Jepang tampak melemah terhadap dollar AS. Sedangkan di China, bank sentral mematok nilai tukar yuan di level tertinggi dalam tiga bulan terakhir di posisi 6,5683 per dollar AS.
Mayoritas pasar saham di dunia akan tetap ditutup pada Senin (25/12), termasuk pasar saham Australia, Korea Selatan, Hong Kong, Indonesia dan Singapura.