TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Realisasi program sejuta rumah sampai awal Desember 2017 mencapai 765 ribu unit. Angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan pencapaian 2016 sebanyak 805 ribu unit.
Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdillah memaparkan di 2018 pihaknya aka fokus untuk bangun rumah murah di Jawa Barat dan Banten.
Pasalnya akan banyak karyawan yang bekerja di pabrik di wilayah tersebut.
"Jawa Barat dan Banten permintaan tertinggi disana. Industri dan urbanisasi di daerah itu, Apersi ke sana pembangunannya," kata Junaidi.
Baca: Calon Ketua DPR Harus Penuhi Komitmen Politik yang Disepakati dalam Munaslub Golkar
Junaidi menjelaskan pihaknya berhasil membangun 150 ribu unit. Angka tersebut terdiri dari 129 ribu unit Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan 21 ribu unit dari Subsidi Selisih Bunga (SSB).
"Sampai akhir tahun kami berhasil bangun 150 ribu unit," ujar Junaidi.
Junaidi berharap ke depannya pemerintah daerah bisa memberikan kemudahan perizinan. Karena menurut Junaidi banyak regulasi yang menyulitkan pengembang di setiap daerah.
"Perizinan banyak kendala, beda kabupaten beda aturan," kata Junaidi.