TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT KAI telah melakukan kontrak pinjaman kepada 12 sindikasi perbankan. Totalnya mencapai Rp 19.250 triliun untuk pembangunan sarana dan prasarana proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta Bogor Depok Bekasi (Jabodebek).
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengaku senang dengan kerjasama badan usaha, perbankan dan pemerintah dalam menyelesaikan LRT.
Luhut pun tidak ingin mempermalukan cucunya karena ada masalah pada pelaksanaan proyek tersebut.
"Bu Ani (Sri Mulyani) bilang tidak ingin mempermalukan anak cucu. Saya juga tidak mau dibilang cucu 'Opung kau kerjanya enggak beres," ujar Luhut di Jakarta, Jumat (29/12/2017).
Luhut pun meminta semua pemangku kepentingan untuk ikut menjaga proyek ini bisa berjalan dengan lancar tanpa ada masalah ke depannya. Salah satu caranya Luhut ingin membuat aturan khusus di proyek LRT.
Baca: Petugas Mekanik Nippon Air Commuter Jepang Terjepit di Roda Pesawat
"Ini proyek pertama yang terintegrasi sangat terbuka dan kita menghindari jangan sampai ada korupsi disini," kata Luhut.
Mantan Menkopolhukam itu mengaku sudah puluhan kali rapat mengenai LRT. Melalui koordinasi yang rapih, Luhut berharap proyek tersebut tidak berhenti di tengah jalan.
"Paling tidak ada 23 pretemuan dan koordinasi, semua kementerian yang tadi disebutkan tidak dihitung pertemuan teknis lain yang betul-betul kita buat sinergi. Kami mencari setiap titik yang bisa membuat proyek ini sampai gagal," papar Luhut.