TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin mengalami penurunan signifikan, dari Maret 2017 ke September 2017 jumlahnya menurun sebesar 1,19 juta orang.
Angkanya 27,77 juta pada Maret 2017 menjadi 26,58 juta penduduk pada September 2017.
"Ini capaian menggembirakan dari sisi jumlah penduduk miskin dan persentase," ujar Kepala BPS Suhariyanto, di kantor pusat BPS, Jakarta, Selasa (2/1/2017).
Suhariyanto juga menyebut persentase penduduk miskin di Indonesia mencapai 10,12 persen.
Dari Maret 2017 ke September 2017 persentase penduduk miskin turun menjadi 0,52 persen.
"Trennya sejak Maret 2011 turun kemudian pada September 2017 ini pencapaiannya merupakan yang paling bagus dimana penurunannya lebih cepat dibanding 7 tahun terakhir sejak 2011," kata Suhariyanto
Suhariyanto memaparkan persentase penduduk miskin di desa masih jauh lebih tinggi dari desa. Hal ini dibuktikan pada September 2017 penduduk miskin sekitar 13,47 persen sedangkan di kota 7,26 persen.
"Jadi persoalan kemiskinan di desa jauh lebih kritikal dibanding di kota," papar Suhariyanto.
Suhariyanto menambahkan faktor yang berpengaruh tingkat kemiskinan selama Maret-September 2017 terkait inflasi. Dalam penjelasannya Suhariyanto menyebut ketika inflasi bergerak liar, harga untuk barang pokok yang jadi kebutuhan dasar seperti beras membuat daya beli menurun.
"Tapi dari Maret hingga September 2017 inflasi terkendali," kata Suhariyanto.
Dari hasil survei sosial ekonomi nasional pada September 2017, program beras rastra itu sudah diterima oleh Rumah Tangga sasaran. Rata-rata setiap bulannnya dalam periode Mei-Agustus 2017 telah disalurkan kepada 30 persen RT.
"Ini faktor yang berpengaruh terhadap penurunan kemiskinan dari Maret 2017 ke September 2017," kata Suhariyanto.