Laporan wartawan Tribunnews.com, Adiatma Fajar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan memastikan kelancaran arus barang baik ekspor dan impor melalui Pelabuhan Tanjung Priok meski terjadi peralihan tenaga outsourcing operator alat bongkar muat jenis Rubber Tyred Gantry Crane (RTGC) di terminal JICT.
"Saya memastikan arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok tetap berjalan dengan baik," ujar Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok, Arif Toha, Kamis (10/1/2018).
Arif menjelaskan manajemen JICT sedang terjadi peralihan tenaga outsourcing operator alat bongkar muat jenis Rubber Tyred Gantry Crane (RTGC) di terminal JICT. Namun hal itu tidak membuat pengoperasian di pelabuhan tanjung priok jadi lambat.
Menurutnya, peralihan tenaga outsourcing operator dimaksud disebabkan masa kontrak PT Empco Logistic dengan JICT telah habis di Desember 2017. Karena itu manajemen JICT membuka tender yang dimenangkan PT. MTI.
"Proses tendernya berjalan lancar dan transparan yang menunjuk PT MTI sebagai pemenang. Ini murni Business to Business dan Pemerintah tidak mencampuri urusan internal JICT," ungkap Arif Toha.
Baca: Hubungan Veronica dengan Sosok Good Friend Dijelaskan di Dokumen Gugatan Cerai Ahok
Baca: Senada dengan Luhut, Jusuf Kalla Juga Tak Setuju Kapal Pencuri Ikan Dibakar dan Ditenggelamkan
Arif Toha juga menyebutkan, manajemen JICT telah menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya kelambatan sementara terhadap produktifitas kegiatan bongkar muat peti kemas di terminal. Alasannya ada penyesuaian petugas operator peralatan bongkar muat di awal tahun ini.
"JICT sendiri menargetkan seluruh kegiatan bongkat muat akan berjalan normal kembali sebagaimana tingkat produktifitas yang telah ditetapkan Pemerintah," ujar Arif.