News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Analis Forex: Dolar Berpeluang Menguat ke Level Baru Rp 13.460

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lukman Otunuga, research analyst ForexTime

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nilai tukar rupiah kembali menunjukkan tren melemah terhadap dolar AS pada perdagangan hari Selasa (9/1/2018) kemarin.

Kurs dolar ke rupiah bergerak menuju Rp 13.435 pada saat laporan ini dituliskan. Walaupun rendahnya inflasi memperlemah dolar, namun prospek kenaikan suku bunga AS di 2018 dapat menekan mata uang pasar berkembang termasuk rupiah.

Lukman Otunuga, Research Analyst FXTM menyebutkan, kekhawatiran bangkitnya dolar AS dapat memicu arus keluar modal semakin memperkuat kurs USD terhadap IDR. Dari aspek teknis, pantulan teknikal saat ini dapat membuat kurs bergerak menuju Rp 13.460. 

Dolar melonjak ke level tertinggi dua pekan vs sejumlah mata uang utama pada hari Selasa karena optimisme pasar bahwa Fed dapat meningkatkan suku bunga setidaknya dua kali di tahun 2018. 

Ada kecurigaan investor bullish Dolar mulai melupakan data NFP umum bulan Desember yang mengecewakan dan membidik pertumbuhan upah yang saat ini bertahan di 2.5% guna mendukung Indeks Dolar.

Kalender ekonomi hari ini relatif kosong dan tidak ada perubahan signifikan terhadap berbagai faktor penggerak fundamental USD semalam, jadi aksi harga sepertinya akan menentukan arah Indeks Dolar. Dari sudut pandang teknis, Indeks Dolar tetap tertekan di grafik harian. 

"Bears mungkin memanfaatkan pantulan teknikal saat ini menuju wilayah 92.80 dan menekan harga menuju 92.00. Pada skenario alternatif, breakout tegas di atas 93.00 akan mengancam kondisi bearish saat ini dengan level target berikutnya di 93.40," sebutnya.
 

Euro merosot ke level terendah

Mata uang Euro terus melemah karena Dolar menguat pada sesi perdagangan hari Selasa. Harga merosot ke level terendah mingguan baru yaitu 1.1920 pada saat laporan ini dituliskan. Walaupun EURUSD mungkin semakin tergelincir apabila Dolar terus menguat, namun penurunan ini sepertinya akan dibatasi oleh Euro yang kuat.

"Keadaan ekonomi Eropa membaik sehingga mendukung Euro sedangkan prospek Dolar masih agak rapuh karena masalah inflasi rendah di AS," sebut Lukman Otunuga.

Baca: Yamaha Kembali Buka Order Skutik XMAX Via Online

Baca: Salju Kembali Turun di Perbukitan Gurun Sahara, Peristiwa Ketiga dalam 40 Tahun

Karena itu, EUR-USD tetap bullish secara fundamental. Dari aspek teknis, EURUSD mungkin sedang dalam proses membentuk higher low baru dengan level 1.1920 sebagai lini pertahanan pertama untuk bulls.

Jika 1.1920 terlampaui, maka EURUSD bulls mendapat kesempatan terakhir untuk mengangkat harga di sekitar level pivot 1.1850. Jika bulls kehilangan kendali di atas 1.1850 maka situasi bullish saat ini akan terancam dan bears akan kembali beraksi.
 

Emas melemah

Lukman Otunuga juga menyebutkan, komiditi emas mengalami tekanan pada sesi perdagangan hari Selasa karena ekspektasi pasar bahwa suku bunga AS akan ditingkatkan tahun ini. Dolar yang menguat juga berkontribusi pada turunnya harga emas.

Harga berada di kisaran $1315.77 saat laporan ini dituliskan. Walaupun emas mungkin semakin tergelincir di jangka pendek karena ekspektasi kenaikan suku bunga AS, emas masih tetap bullish di grafik harian yaitu di atas $1300.

Penutupan mingguan di atas $1320 dapat menjadi sinyal peningkatan lebih lanjut dengan $1333 sebagai level target berikutnya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini