Laporan Reporter Kontan.co.id, Febrina Ratna Iskana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Blok Mahakam terus mengulirkan berita baru. Terbaru muncul kabar PetroChina mengincar hak kelola blok tersebut. Perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Tiongkok ini mengincar kepemilikan saham 15%–20% di Mahakam.
Mengaku siap melakukan penyertaan modal (farm in), hingga kini, masih belum ada keputusan resmi. "Kami membahas belum lama ini, pekan-pekan inilah," tandas Gusmiran, Vice President Supply Chain Management & Operation Support PetroChina Indonesia, Rabu (10/1/2018).
PetroChina sudah melakukan penandatangan memorandum of understanding (MoU) dengan Pertamina sejak November 2017. Dalam kesepakatan itu, PetroChina akan mengembangkan blok-blok migas di Indonesia, termasuk Mahakam.
Menurut Gusmiran, walaupun niat PetroChina masuk ke Blok Mahakam telah mendapat lampu hijau Pertamina, masih perlu pembicaraan antara BUMN tersebut dengan Total EP Indonesie an Inpex Corporation.
Hanya kedua perusahaan tersebut masih alot negosiasi atas porsi kepemilikan saham. Meski, Pemerintah Indonesia sudah merestui Total EP dan Inpex bisa mendapat 39% saham Blok Mahakam (Harian KONTAN, 2 Januari 2018).
Bila langkah PetroChina masuk ke Blok Mahakam terealisasi, ini tak akan mempengaruhi posisi Pertamina sebagai pengendali. PetroChina masuk ke Mahakam melalui jatah Total EP dan Inpex.
Baca: Kepala BPN Sofyan Djalil Tolak Cabut Sertifikat HGB Pulau Reklamasi C, D dan G
Baca: Polda Metro: Mulai Rabu Motor yang Melintas Jl MH Thamrin Tidak Ditilang
Untuk dapat mengelola blok Mahakam, PetroChina harus merobek kocek dalam-dalam. Berdasarkan valuasi
aset Mahakam yang dihitung Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), estimasi aset Mahakam per 31 Desember 2017 segede US$ 9,43 miliar. Jika mengambil 15%–20%, Petrochina harus merogoh US$ 1,4 miliar–US$ 1,88 miliar.
SKK Migas mencatat, cadangan terbukti Blok Mahakam per 1 Januari 2016 sebesar 4,9 tcf gas, 57 juta barel minyak dan 45 juta barrel kondensat. Hingga November 2017, Mahakam memproduksi minyak dan kondensat 52.000 barel minyak per hari. Sementara, produksi gas 360 juta kaki kubik gas bumi per hari.
Sebelumnya, Syamsu Alam Direktur Hulu Pertamina pernah bilang, selain Total EP dan Inpex, ada beberapa perusahaan yang berminat masuk ke Mahakam.