TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Industri estetika kini berkembang semakin pesat di Indonesia dan setiap tahun selalu berubah dengan tren yang baru.
Hal ini terjadi karena pengaruh dari suatu keadaan tertentu dalam kehidupan masyarakat yang akhirnya mempengaruhi keinginan dan tuntutan (demand) dan akhirnya menjadi sebuah tren.
Lalu bagaimana perkembangan industri estetika Indonesia tahun 2018 di tengah-tengah terjadinya berbagai gejolak perekonomian dengan melemahnya ritel di Indonesia yang terjadi saat ini?
Jacky Mussry, Deputy CEO MarkPlus.Inc menjelaskan, pada tahun 2017, pendapatan masyarakat Indonesia secara umum mengalami peningkatan.
Sayangnya, momen ini tidak diikuti oleh pertumbuhan pengeluaran masyarakat yang berimbas pada turunnya industri ritel saat ini.
"Jika melihat konsumen lebih jauh, sebenarnya terdapat perubahan perilaku konsumen," kata Jacky saat temu media Aesthetic Outlook 2018 – Reshape, Relift, Contouring yang diadakan Miracle Aesthetic Clinic dengan MarkPlus.Inc di Jakarta, Kamis (11/2/2018).
Dikatakannya, saat ini konsumen saat ini lebih mementingkan produk yang dapat
menunjang lifestyle mereka.
Baca: Semen Gresik Raih Dua Penghargaan Wow Brand dari MarkPlus
"Inilah salah satu hal yang menyebabkan terjadinya kenaikan double digit di industri kecantikan di tengah melemahnya industri ritel,' katanya.
Pada tahun2018, kata Jacky pemain di industri kecantikan haruslah melakukan dua hal, yaitu meningkatkan attraction dan curiosity di masyarakat dengan dua pendekatan yakni human spirit dan digitalization.
Dua hal tersebut dilakukan karena konsumen pada industri kecantikan akan mudah terpicu untuk memakai produk yang membuat mereka tertarik dan menimbulkan rasa ingin tahu.
"Pendekatan human spirit dilakukan untuk memberikan fokus kepada manusianya. Sementara itu, di era yang tanpa batas ini, tentunya digitalization haruslah menjadi salah satu pendekatan pemain industri kecantikan untuk memenangkan pasar,” katanya.
dr. Lanny Juniarti, Dipl. AAAM, Founder dan President Director MIRACLE Aesthetic Clinic Group menyatakan, bukan sekedar Vshape yang kini di inginkan oleh masyarakat.
"Tetapi lebih kepada bagaimana agar tampilan dan kontur wajah seseorang menjadi lebih ideal secara keseluruhan," katanya.