TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usainya perkara holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor Minyak dan Gas Bumi (Migas) membuat saham milik PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) kini mulai dilirik oleh asing.
Dua manajemen investasi asing mulai melirik perusahaan pelat merah tersebut.
Adalah Schroder PLC dan juga Westwood Management Coorporation yang mulai menanamkan sahamnya ke PGAS.
Awalnya Westwood cuma punya 18,86 juta saham di PGAS pada kuarta I-2017, kini Westwood punya saham sebanyak 67, 39 juta lembar saham PGAS di kuartal IV-2017.
Tak cuma Westwood saja, manajer investasi asal Britania Raya, Schroder juga turut menambah kepemilikannya pada saham milik PGAS tersebut.
Tadinya, Schroder bahkan tak punya saham sama sekali di PGAS di kuartal I-2017, namun seiring dengan berjalannya waktu, kini Schroder punya saham sebesar 34,08 juta di kuartal IV-2017.
Baca: Saham PGAS Melorot Seiring Banyaknya Sentimen Negatif
Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas bilang bahwa adanya kepastian dari holding BUMN tersebut menjadi salah satu sentimen positif bagi PGAS.
Apalagi PGAS diberi kesempatan untuk membawahi anak usaha pertamina yang berada di bidang gas yakni pertagas.
Dengan adanya akuisisi terhadap Pertagas ini, maka PGAS bisa lebi fokus dalam mengembangkan bisnis distribusi gas , Secara kinerja diharapkan PGAS bisa mencatatkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu.
"Saat ini karena isu holding sudah mendekati titik terang, asing mulai mengamati saham PGAS," kata Nafan, Rabu (17/1).
Meski demikian, beberapa tantangan masih tetap membayangi PGAS, seperti strategi perusahaan untuk dapat meningkatkan efisien bisnis, dari hulu ke hilir.
Namun jika PGAS sudah bisa menghadapinya, maka hal tersebut masih bisa menjadi suatu sentimen yang positif.
Namun demikian, saham PGAS menurut Nafan sudah naik cukup tinggi dalam perdagangan hari ini.
Makanya, ia merekomendasikan untuk hold saham PGAS dengan target harga di angka Rp 2.940.(Kontan/Elisabet Lisa Listiani Putri)