TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melakukan kunjungan kerja ke Vietnam Chamber of Commerce And Industry tanggal 18 Januari 2018 lalu.
Vu Tien Loc dari ietnam Chamber of Commerce And Industry menyatakan, kedua negara telah menjadi mitra strategis satu sama lain, sehingga kedua Kamar Dagang kedua negara tersebut juga merupakan mitra strategis satu sama lain.
"Kami ingin mengundang lebih banyak investor Indonesia ke Vietnam sehingga akan memiliki lebih banyak hubungan bisnis antara kedua negara," katanya.
Dikatakannya, peluang pebisnis Indonesia untuk berinvestasi di Vietnam sangat besar seperti di bidang pertanian berteknologi tinggi, kerjasama dalam promosi pariwisata Indonesia.
"Sebaliknya kami berharap dapat belajar di bidang seperti teknologi informasi, infrastruktur transportasi, energi bersih juga merupakan bidang kerja sama kedua negara," kata Vu Tien Loc.
Eddy Ganefo mengatakan, terkait rencana Indonesia mengimpor beras dari Vietnam, Kadin Indonesia juga mau belajar.
Baca: Sampai Dijuluki Neraka Dunia, Begini Potret Kengerian Penjara Phu Quoc Vietnam
"Biaya produksi beras Vitenam terkenal sangat rendah sehingga kami berharap bisa belajar dari Vietnam dan berharap akan menandatangani kesepakatan kerja sama antara Kadin Indonesia dengan VCCI," katanya.
Salah satu delegasi Kadin Indonesia, Petrus Tjandra menyatakan, biaya produksi Indonesia lebih tinggi dari pada Vietnam, sementara kondisi produksi di kedua negara serupa.
"Kami berharap dapat bekerja sama dengan produksi beras di Vietnam. Produk beras akan diimpor ke Indonesia jika terjadi kekurangan stok beras untuk konsumsi di dalam negeri, sisanya akan diekspor ke negara lain, " kata Petrus Tjandra.
Tentang sektor pertanian ini, Vu Tien Loc mengatakan, pendapatan minimum untuk petani adalah $ 100.
"Kami cukup beruntung memiliki iklim yang sesuai untuk budidaya padi dan adanya sungai Mekong," katanya.
Sebagian besar pekerjaan pertanian berasal dari mesin, beberapa di antaranya telah diimpor dari China.
"Secara khusus, Pemerintah Vietnam telah mengizinkan perusahaan asing untuk berinvestasi di bidang pertanian di Vietnam, dan sebagian besar dari mereka 100% dimiliki asing," katanya.