News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Waskita Karya Belum Hitung Kerugian akibat Kecelakaan Konstruksi Tol Becakayu

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiang bekisting pierhead atau cetakan untuk pengecoran beton pierhead ambruk dekat gardu Tol Kebon Nanas, Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, Selasa (20/2/2018). Tiang bekisting pierhead atau cetakan untuk pengecoran beton pierhead proyek pembangunan Tol Becakayu tersebut ambruk, sehingga menyebabkan 7 pekeja orang terluka. WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Waskita Karya (Persero) Tbk belum menghitung total kerugian keuangan terkait kecelakaan konstruksi Tol Becakayu yang terjadi pada Selasa (20/2/2018).

Direktur Operasi II PT Waskita Karya (Persero) Tbk Nyoman Wirya Adnyana menyebutkan nilai kerugian masih menunggu hasil investagasi yang dilakukan pihak kepolisian dan Komite Keselamatan Konstruksi (K3) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Sementara ini masih kita hitung karena itu kan masih diinvestigasi," ungkap Nyoman Wirya Adnyana saat ditemui di Kantor Kominfo, Jakarta Pusat,  Kamis (22/2/2018).

Sementara itu untuk pembiayaan perawatan tujuh pekerja yang menjadi korban kecelakaan konstruksi pembangunan Tol Becakayu telah dijamin oleh asuransi.

Baca: Reaksi Direksi Waskita Karya Terkait Evaluasi Yang Akan Dilakukan Menteri BUMN

"Tapi yang jelas bahwa itu termasuk cover dengan CAR asuransi. Besarannya kan tergantung mereka dari asuransi juga, karena kita asuransikannya total," tutur Nyoman Wirya Adnyana.

Sebagai informasi, kecelakaan konstruksi Tol yang menyambungan Bekasi-Cawang-Kampung Melayu terjadi pada pukul 03.00 WIB.

Kecelakaan tersebut karena pemerosotan bekisting pier head saat dilakukan pengecoran.

Akibatnya pemerintah memberhentikan sementara pembangunan proyek Becakayu untuk dilakukan evaluasi detil mengenai metode yang dikerjakan,  penerapan di lapangan hingga sumber daya manusia (sdm).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini