TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Klinik kecantikan ZAP berencana untuk masuk bursa saham lewat initial public offering (IPO) atau penawaran saham pada publik.
Targetnya, penawaran saham ini sementara akan dilakukan pada tahun 2021.
"Ini dilakukan karena ZAP ingin melebarkan sayapnya ke bisnis kesehatan, dan menduplikasi sistem klinik kecantikan ZAP yang terkenal cepat dan ramah, ke dalam bisnis rumah sakit," kata CEO ZAP Fadly Sahab dalam keterangan persnya, Jumat (23/2/2018).
Tapi berapa target modal yang akan dihimpun, ZAP masih menghitungnya. Untuk persiapan IPO, perusahaan juga sudah melakukan mentoring dengan beberapa konsultan bisnis, serta memenuhi syarat seperti memiliki laporan keuangan yang teraudit selama tiga tahun.
“Sebenarnya ada beberapa opsi untuk menghimpun modal. Tapi saat ini yang paling masuk akal adalah IPO. Selama kita transparan seperti selama ini, sahamnya juga bisa dibeli publik dan kendali atas perusahaan juga tidak hilang,” tambah Fadly Sahab.
Sementara di tahun 2018 ini, ZAP mulai menjajaki buka cabang luar negeri pertamanya di ibukota kecantikan dunia, Korea Selatan. CEO ZAP Fadly Sahab pekan lalu sudah mulai survei lokasi ke daerah Gang Nam di Korea Selatan, area yang menjadi target cabang luar negeri ZAP beauty clinic.
Menurut Fadly, berekspansi ke Korea Selatan akan membawa tantangan baru yang sangat berbeda dengan yang sudah pernah klinik kecantikan lain lakukan.
“Korea Selatan memang sangat menantang, karena upah minimumnya sangat tinggi sekitar 17 juta rupiah, sementara rata-rata tarif perawatan kulit hanya dua kali lebih tinggi dari di Jakarta. Tapi kalau ZAP berhasil survive di sana, kami yakin membuka cabang di daerah yang lain seperti Asia Tenggara akan jauh lebih mudah”, ujar Fadly.
Dari hasil survei yang Fadly lakukan, di daerah Gang Nam sendiri ada sekitar 700 klinik kecantikan yang berbeda, sehingga membuat persaingan bisnis kecantikan di sana sangat ‘panas’.
Persiapan ZAP untuk ekspansi keluar negeri sudah dilakukan sejak sekarang, dengan harapan klinik kecantikan ZAP pertama di luar negeri ini sudah beroperasi pada tahun 2020 mendatang.
Di luar upah tenaga kerja yang tinggi, biaya membuka cabang diluar negeri tidak terlalu jauh berbeda dengan membuka satu outlet ZAP premium di Jakarta, sekitar 5 miliar rupiah.