TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Sulitnya mendapatkan gas elpiji 3 Kilogram membuat warga di Kota Banjarmasin harus rela antre lama di pangakalan yang menjual gas melon tersebut.
Seperti yang terlihat di sebuah pangkalan gas epiji di Jalan PHM Noor Banjarmasin Barat, Senin (26/2/2018).
Ratusan warga terlihat antre berdesakan sambil membawa tabung gas elpiji milik mereka, berharap bisa mendapatkan gas elpiji dengan harga normal.
Akibat sulitnya mendapatkan gas elpiji tiga kilogram di Banjarmasin, di luar pangkalan, harga gas melambung tinggi. Bahkan dibeberapa wilayah di Banjarmasin warga terpaksa membeli dengan harga tinggi.
Baca: Jodie Sukses Bawakan Lagu Dangdut Sambalado, Juri Sampai Lakukan Standing Ovation
"Kami sangat sulit mas kalau seperti ini, masak kami yang sulit kayak ini mau beralih pakai kayu lagi. Ya terpaksa kami beli meskipun mahal Rp 40 ribu," kata Yanto pedagang Kaki lima di A Yani Kilometer 7 kertakhayar.
Bukan hanya dia, akan tetapi juga ada pedagang kaki lima di Banjarmasin Tengah yang membeli tabung Gas elpiji tiga kilogram Rp 45.000. "Itupun sulit dapatnya mas," keluh mama Icha.
Sementara, Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Suwardi Sarlan menjelaskan bahwa memang seharusnya sudah ada stok berlebih yang disediakan oleh Pertamina sehingga tidak ada lagi alasan terganggu karena cuaca.
"Kalau tersedia stok-nya 5 hari, harusnya ditambah itu dari ujungnya," kata Suwardi Sarlan.
Baca: Xpander Memang Sakti, Harga Bekas Honda Mobilio Terjungkal
Selain itu, pihaknya masih menemukan banyak sekali pengguna Gas 3 Kilogram ini yang kurang tepat sasaran.
"Sehingga kami sarankan eksekutif di daerah membuat perbub atau perwali untuk membatasinya, hal ini untuk menghindari untuk mereka yang tidak berhak untuk mendapatkannya," kata dia.
Dia mencontohkan semisal di Tarakan, sudah punya.
"Bagi mereka yang tidak punya kartu tidak bisa ambil. Nah di kalsel belum ada dan belum bisa, yang kemarin itu kan masih hanya perbub untuk tidak digunakan oleh ASN," kata dia.(Banjarmasin Post/Aya Sugianto/Nurholis Huda)