News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembangunan Enam Proyek Jalur Layang Boleh Dilanjutkan, Tapi Ada Catatannya

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pekerja saat melakukan tahap finishing Flyover Cipinang, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (26/2/2018). Flyover atau Jalan Layang Cipinang Lontar di Jakarta Timur yang sudah rampung konstruksinya, rencananya akan dioperasikan dalam waktu dekat. Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan catatan khusus untuk enam dari 38 proyek konstruksi layang (elevated) yang sudah mendapatkan izin melanjutkan pembangunan.

Kepala KKK, Syarief Burhannudin menyebutkan enam proyek tersebut pertama adalah
PT Citra Wasphuttowa yang membangun Tol Ciawi-Sukabumi.

"Karena harus melengkapi dokumen lifting," ungkap Syarief di Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Rabu (28/2/2018).

Kedua adalah proyek garapan PT Hutama Karya yakni jalur ganda kereta api atau double double track (DDT) Manggarai-Jatinegara.

"Harus pembongkaran Launcher Gantry lama dan Pemasangan Launcher Gantry yang Sam," ujar Syarief.

Baca: Mengapa Surya Paloh Layak Jadi Cawapres Jokowi? Ini Kata Politisi Nasdem Kisman Latumakukita

Ketiga adalah proyek tol elevated Jakarta-Cikampek, yang dibangun PT Jasa Marga dengan catatan harus dilakukan site visit untuk melihat pekerjaan pemutaran pier head dan lifting beam.

Keempat adalah proyek Jalan Tol Manado Bitung yang dibangun PT Jasamarga Manado Bitung dengan catatan harus melampirkan Erection.

Kelima Tol Jasamarga Kunciran Cengkareng, yang membangun Tol Kunciran-Cengkareng karena perlu peningkatan K3 dan Keenam PT Marga Sarana Jabar, Tol Bogor Ringroad.

"Jadi walaupun ada catatan namun tetap boleh lanjut. Tapi harus segera dilengkapi," ucap Syarief.

Proyek jalur layang memang sempat diberhentikan sementara untuk dilakukan evaluasi oleh KKK mulai dari metode yang digunakan, penerapan hingga sumber daya manusia (SDM).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini