Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Gerak nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hari ini diprediksi kembali melanjutkan pelemahan terbatas.
Melansir Bloomberg, pagi ini mata uang garuda stagnan di level Rp 13.760 per dolar AS. Posisi ini tercatat sama dengan kemarin yang juga berada di level Rp 13.760 per dolar AS.
Analis Senior Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, mata uang garuda diperkirakan masih ada potensi pelemahan terbatas seiring pelemahan yang terjadi pada dolar AS.
“Diharapkan pelemahan yang terjadi dapat lebih terbatas agar rupiah dapat menemukan momentum kenaikannya,” kata Reza dalam risetnya, Kamis (8/3/2018).
Pelemahan terbatas itu, kata Reza seiring dengan penurunan jumlah cadangan devisa yang diperkirakan digunakan untuk menstabilkan nilai tukar rupiah dan turunnya penempatan valas perbankan di bank sentral karena adanya kebutuhan di masyarakat.
Baca: Kontroversi Buah Rock Melon, Kementerian Pertanian Hentikan Impor dari Australia
Tercatat, cadangan devisa Februari 2018 senilai 128,06 miliar dolar AS atau turun 3,92 miliar dolar AS dibandingkan posisi Januari 2018 sebesar 131,98 miliar dolar AS.
Di sisi lain, kata dia, adanya pemberitaan mengenai mundurnya pejabat eksekutif di pemerintahan Trump akibat kebijakan proteksionis Presiden Trump memberikan sentimen negatif pada dolar AS yang cenderung turun tipis.
Akan tetapi kondisi tersebut tidak banyak berimbas pada pergerakan rupiah yang cenderung melemah.
“Rupiah diestimasikan akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support Rp 13.783 dan resisten Rp 13.750,” pungkas Reza.