Laporan Reporter Kontan, Annisa Heriyanti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajemen Grab dan Uber tidak mau menanggapi kabar yang menyebut Grab bakal membeli bisnis Uber di kawasan Asia Tenggara. Sejatinya isu ini memang sudah jadi pergunjingan di awal tahun ini.
“Mohon maaf Uber tidak mengomentari rumor dan spekulasi” terang Dian Safitri, Head of Communications Uber Indonesia kepada KONTAN (12/3/2018). Begitu pula halnya dengan manajemen Grab Indonesia.
“Mohon maaf Grab tidak bisa berkomentar mengenai rumor dan spekulasi” ungkap Mediko Azwar, Marketing, Marketing Director Grab Indonesia kepada KONTAN (12/3/2018).
Yang jelas, pihak Grab terus melakukan ekspansi bisnis. Misalnya menjadi mitra Liga Spanyol dengan mengadakan GrabLaLiga untuk menunjang perjalanan dan pembayaran lewat GrabPay dari tanggal 12 Maret sampai 31 Maret nanti.
Yang beruntung bakal mendapat tiket nonton LaLiga di Spanyol.
Baca: Dituduh Mempermainkan Rating, Standard & Poors Tuai Gugatan 190 Juta Dolar AS
Baca: Penerimaan Sopir Baru Taksi Online Ditutup Sementara, Luhut Khawatir Mereka Tak Bisa Bayar Cicilan
Sebelumnya, Grab meresmikan GrabBike Lounge yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh mitra pengemudi GrabBike. Ada ragam potongan harga bagi mitra Grab untuk ragam layanan termasuk menjadi tempat istirahat.
Program yang disebut GrabSejahtera itu juga berlanjut dengan membuka Grab Driver Center (GDC) pada bulan ini di Bogor. Sebelumnya pada September 2017 membuka geraidi Jakarta.
Saat ini Grab sudah diunduh oleh 81 juta pengguna di Asia Tenggara dan punya 2,4 juta mitra pengemudi di 191 kota di 8 Negara.