News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dirut BRI Sebut Total Dana yang Dibobol akibat Skimming Capai Rp 100 Juta

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ATM BRI

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) akan meningkatkan keamanan dana nasabah dengan mengerahkan pekerja untuk melakukan patroli di setiap Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan, perseroan terus meningkatkan kewaspadaan di setiap ATM milik perseroan, seiring terjadinya ‎praktik skimming atau tindakan pengkloningan data nasabah di salah satu ATM Kediri, Jawa Timur.

"Total (dana dibobol) sekitar Rp 100 jutaan, dan kita akan rutin patroli, setiap hari, kita ambil dari outsourcing untuk patroli, kalau orang kita tidak mungkin karena ini harus setiap hari di cek," papar Suprajarto di komplek Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/3/2018).

Baca: Kejar Ekspor ke Eropa Hingga Amerika, Kemenhub Perluas Pelabuhan dan Kapasitas Kapal

Selain tindakan patroli, kata Suprajarto, perseroan juga terus meningkatkan keamanan sistem teknologi informasi dan melakukan monitoring terhadap transaksi yang mencurikan.

"Kita sudah lengkapi dengan beberapa teknologi yang semakin (canggih), karena kejar-kejaran sama penjahat, kita kencang, dia juga kencang," tuturnya.

‎Komisaris Utama BRI Andrinof Chaniago menambahkan, penjahat dimana-mana lebih dahulu berinovasi dan perbankan menjadi salah satu sasarannya, sehingga diperlukan langkah kesiapankeamanan yang dapat mencegahnya.

"Di internal kita cepat membaca atau menyiapkan pertahanan teknologi, jadi ini bukan virus (kejahatan skimming), ini bagaimana orang mengacak-acak sistem, jaringannya dibaca dan dia menyedot data," papar Andrinof di tempat yang sama.

‎Andrinof menjelaskan, nasabah-nasabah yang kehilangan dananya akibat dari skimming pasti akan diganti oleh BRI secara utuh dan proses yang cepat.

"Kebijakan kami jelas, kalau bukan kesalahan nasabah otomatif di ganti, kalau kesalahan nasabah itu enggak diganti, skimming ini nasabah menjadi korban, kami ganti," ujar Andrinof.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini