Laporan Wartawan Tribunnews.com, Syahrizal Sidik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan ini, Senin (19/3/2018) diprediksi bakal kembali melemah.
Pelemahan tersebut didorong karena masih rentannya aksi jual pelaku pasar asing.
Sebelumnya, penutupan perdagangan di akhir pekan lalu, indeks terkoreksi 16,95 poin atau 0,27 persen berada di bawah pelemahan sebelumnya yang turun 60,72 poin atau 0,95 persen.
Baca: Misteri Kematian Pengurus PPP, Ditemukan Tewas di Kebun Tebu Nyaris Tanpa Busana
RTI Infokom mencatat, pagi ini indeks dibuka menguat ke level 6.315,33 poin. Namun tak berselang lama, laju IHSG kembali mengalami koreksi.
Analis Senior Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, aksi jual pelaku pasar belum mereda di tengah pergerakan sejumlah indeks saham global yang bergerak variatif.
Tercatat pada perdagangan pekan lalu, pelaku pasar asing mencatatkan aksi jual bersih Rp 1,03 triliun dari sebelumnya Rp 635,19 miliar.
Reza menjelaskan, masih adanya kekhawatiran akan terjadinya perang dagang akibat kebijakan proteksionis; aksi tunggu jelang pertemuan FOMC di pekan depan; hingga kembali melemahnya laju rupiah membuat IHSG masih terbenam dalam zona merahnya.
Namun demikian lanjut dia, meski terjadi aksi beli pada sejumlah saham konsumer dan pertambangan belum cukup mampu mengangkat laju IHSG.
“Diperkirakan IHSG akan berada di kisaran support 6.245-6.275 dan resisten 6.328-6.355,” pungkas Reza.