News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jadi Korban Skimming, Nasabah Masih Tetap Percaya Kepada BRI

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nasabah BRI yang menjadi korban skiming masih tetap mempercayakan penyimpanan uangnya di BRI. Apalagi uang yang hilang akibat kejahatan skiming telah dikembalikan seluruhnya oleh BRI.

"Kami tetap percaya kepada BRI karena ada tanggung jawabnya. Begitu ada masalah cepat diselesaikan," ungkap Mat Toha (37) salah satu nasabah BRI yang menjadi korban skiming kepada Tribunnews, Senin (19/3/2018).

Mat Toha warga Dusun Ngreco, Desa Rembang, Kecamatan Ngadiluwih tidak ragu sedikitpun kepercayaannya kepada BRI. "Saya yakin pasti ada yang tanggung jawab. Apalagi kesalahan bukan karena nasabah," tambahnya.

Selama ini Mat Toha bermitra dengan BRI karena membuka usaha ikan hias. Ikan usahanya banyak di pasarkan ke Jateng dan Madura. "Sudah 20 tahun kami bermitra dengan BRI," jelasnya.

Mat Toha kemudian menceritakan, saat kehilangan uang senilai Rp 10 juta lebih. Kasus ini diketahui dari pemberitahuan di akun facebook Orang Ngadiluwih.

Kemudian kejadian itu dilaporkan ke Teras BRI Ngadiluwih.

Dari hasil pengecekan yang dilakukan saldo uang miliknya di buku tabungan telah berkurang. Setidaknya ada 5 kali transaksi yang berlangsung berurutan dengan nilai total Rp 10 juta lebih.

Mat Toha mengaku tenang setelah melaporkan kejadian yang menimpanya ke Kantor Unit BRI Ngadiluwih. Apalagi juga dijanjika adanya tanggapan lanjutan. "Sekarang saldonya sudah dikembalikan," tambahnya.

Untuk proses pelaporan sendiri juga mudah cukup membawa buku tabungan, ATM kemudian dicek saldonya sudah kembali.

Korban lainnya Zanuar Eka Saputra (21) warga Desa Deyeng, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri juga tetap mempercayakan penyimpanan uangnya di BRI.

Dari kejahatan skiming yang menimpanya membuatnya sempat kehilangan uang senilai Rp 3.400.000. "Transaksi pertama Rp 2.200.000 dan transaksi kedua Rp 1.200.000. Kedua transaksi ini selisihnya tidak sampai satu menit," tuturnya.

Kejadian ini bermula dari pemberitahuan penarikan debet yang tidak dikenalnya. Uang dari transaksi di ATM itu dikirim kepada seseorang bernama Ismi.

"Kami sempat panik. Kemudian dibuatkan surat laporan. Kata costumer servis disuruh menunggu sekitar sebulan, namun belum sampai sebulan uang saya sudah 100 persen kembali," jelasnya.

Meski sempat menjadi korban skiming, namun Zanuar mengaku masih tetap percaya kepada BRI. "Kami masih tetap percaya," tegasnya.

Kasus ini pertama kali diketahui Zanuar dari pemberitahuan ada transaksi di rekening yang

tidak dilakukannya. Kemudian Zanuar mengecek ke Kantor Unit BRI Purwokerto.

"Kami disuruh menunggu sebulan, tapi tidak sampai seminggu uangnya sudah dikembalikan 100 persen," jelasnya.

Menyusul kejadian yang menimpanya, telah disarankan petugas BRI untuk ganti pin dan ganti ratu.

Sementara Kepala OJK Kediri Slamet Wibowo menyambut baik upaya pihak BRI yang telah mampu menenangkan nasabahnya kalau uangnya tetap aman.

Selain itu juga disarankan kepada nasabah secara rutin untuk mengganti nomer pin, merahasiakan pin serta memilih lokasi ATM yang aman. "Upaya ini untuk mengurangi terjadinya kasus skiming," jelasnya.

Slamet juga menghimbau kepada kalangan perbankan untuk memastikan secara rutin dan mengecek ATM yang dioperasikan aman dan beroperasi dengan baik. "Sehingga nasabah dapat bertransaksi dengan aman," tambahnya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini