News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Omzet Telur Menurun 40 persen Akibat Hoax Telur Palsu

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pekerja saat mengambil telur dari ayam petelur di kawasan Depok, Jawa Barat, Kamis (8/2/2018). Jelang Imlek harga telur di pasar masih stabil belum ada kenaikan yang tinggi. Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beredar viralnya isu hoax terkait telur palsu, ternyata membawa dampak besar.

Kepala Satgas Pangan Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan omzet telur di pasaran, baik dari sisi peternak maupun pedagang menurun hingga 40 persen. 

"Kalau dirata-rata (penurunan omzet 30-40 persen," ujar Setyo, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/3/2018).

Penurunan omzet ini tak lepas dari isu beredarnya telur palsu yang berdampak pada pola konsumsi masyarakat. 

Setyo mengatakan isu itu membuat masyarakat takut mengkonsumsi telur karena khawatir telur yang beredar di pasar bukan telur asli.

Tak hanya masyarakat, pedagang juga ragu membeli telur dari penyuplai.

Baca: Relawan Pro Jokowi Dukung Gus Ipul-Puti, Target Menang 60 Persen

"Ini sekarang sudah jauh menurun karena mereka ragu-ragu. Dari pasar induk mau beli, nanya, ini telur asli apa palsu," ungkapnya.

Imbas dari isu ini, tak hanya dirasakan masyarakat sekarang, namun juga bagi kelangsungan masa depan generasi muda.

Menurut dia, yang juga menjabat Kadiv Humas Polri, anak-anak di masa depan akan kekurangan protein dari sumber yang murah karena enggan memakan telur.

 "Yang berbahaya asupan gizi anak-anak kita," imbuh jenderal bintang dua itu.

Lebih lanjut, ia memastikan tak ada telur palsu yang beredar. Hal tersebut juga didukung hasil penelitian laboratorium Kementerian Pertanian. Ia juga beralasan modal untuk membuat telur palsu bisa lebih mahal dari aslinya.

"Saya meyakini tidak ada telur palsu karena teknologi membuat telur palsu jauh lebih mahal," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini